Pengelolaan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu berperan untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi sumberdaya ikan lestari, dinamika perikanan tangkap yang berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan, erta strategi pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan di perairan selatan Palabuhanratu. Penelitian menggunakan metode surplus produksi, Proses Hierarki Analitik, dan metode Multidimensioanl Scaling (MDS) dengan aplikasi RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Of Fisheries).
Hasil penelitian menunjukkan potensi lestari ikan layur sebesar 147,02 ton/tahun dengan upaya penangkapan optimumnya sebesatr 4116 unit standar pancing ulur. Alat tangkap yang beraktifitas di PPN Palabuhanratu rata-rata sangat ramah lingkungan (84,61%) dan cukup berkelanjutan (56,32%). Secara keseluruhan pancing ulur sebesar 31,8% kemudian payang 27,3%. nilai inconsistency ratio 0.08. Adapun secara parsial alat tangkap ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah pancing ulur (hand line) sebesar 81,0% dan 79,0%.
Diagram layang menunjukan dimensi ekologi, pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'baik', berdasarkan dimensi sosial gillnet mempunyai indeks keberlanjutan 'baik', berdasarkan dimensi teknologi pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'cukup', dan berdasarkan dimensi ekonomi pancing ulur mempunyai indeks keberlanjutan 'baik'. Strategi pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan meliputi : teknologi penangkapan ikan, optimalisasi TPI, studi perbandingan, kearifan lokal, dan harga BBM yang terjangkau.
Sustainable capture fisheries management at Palabuhanratu archipelagic fishing port could improved productivity of catch. The aim at the research ara : to decide maximum sustainable yield, capture fisheries dynamic of environment good and sustainablity, then sustainable capture fisheries strategy at south Palabuhanratu water. This research used Production surplus method, Analitical Hierarchy Process (AHP) method, and Multidimensioanl Scaling (MDS) method with application by RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Of Fisheries). Result of analysis showed the maximum sustainable yield of hair tail is 147.02 ton/year and optimum fishing effort 4116 unity with handline fishing effort. The other result showed fishing gear at Palabuhanratu average 84,61% (good of environment) and 56,32% (quite of environment). The overall are handline 31,8% and then payang 27,3% with inconsistency ratio 0,08. But acccording partial kite diagrame showed sustainable capture fisheries are handline 81,0% and 79,0%. Kite diagrame showed handline sustainablity index is 'good' based ecology dimention, then gillnet sustainablity index is 'good' based social dimention, handline sustainablity index is 'qiute' based tecnology dimention, and handline sustainablity index is 'good' based economy dimention. Sustainable capture fisheries strategy are fishing teqnique, improving of TPI, comparasions study, and BBM price is the cheapest.