UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Ekologi orang utan sumatera (pongo abelii lesson, 1827) di hutan primer dan hutan bekas tebangan, stasiun penelitian ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara, Sumatera = The ecology of sumatran orangutan (pongo abelii lesson, 1827) in logged and unlogged forest, ketambe research station, Gunung Leuser National Park, Southeast Aceh, Sumatra

Ike Nurjuita Nayasilana; Sri Suci Utami Atmoko, supervisor; Noviar Andayani, supervisor; Dadang Kusmana, examiner; Luthfiralda Sjahfirdi, examiner ([Publisher not identified] , 2012)

 Abstrak

ABSTRAK
Penelitian mengenai ekologi orang utan di hutan primer seluas 330 ha dan
hutan bekas tebangan seluas 83 ha, Stasiun Penelitian Ketambe, Nanggroe Aceh
Darussalam, telah dilakukan sejak Juli 2009-Juli 2010, dengan data tambahan
pada 1993-1995 (sebelum penebangan) dan 2003-2008 (pasca penebangan)
khusus untuk daerah jelajah orang utan. Perbandingan kedua tipe habitat di hutan
primer dan hutan bekas tebangan dilakukan melalui analisis vegetasi, fruit trail,
nest count, pemanfaatan fruit patch per km dan penggunaan daerah jelajah.
Pengambilan data vegetasi dilakukan dengan metode kuadrat sebanyak 20 plot.
Sedangkan untuk fruit trail dan nest count menggunakan metode transek (4 jalur
transek sepanjang 9,1 km), dan untuk pemanfaatan fruit patch per km serta
penggunaan daerah jelajah orang utan menggunakan metode focal animal
instantaneous dan GPS. Analisis statistik nonparametrik Mann-Whitney
digunakan untuk menguji perbedaan penggunaan kedua tipe habitat. Analisis
korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan
pohon berbuah (fruit trails) dengan kepadatan sarang (nest counts), kelimpahan
pohon berbuah (fruit trails) dengan jelajah orang utan, serta hubungan antara
sumber pakan berbuah (fruit patches) dengan jelajah orang utan. Analisis GIS Arc
View 3.2 dan Arc GIS 9.3 digunakan untuk melihat luas daerah jelajah orang
utan. Hasil analisis vegetasi menunjukkan terdapat 275 pohon dari 99 jenis pohon
di hutan primer dengan 67 jenis diantaranya merupakan pohon pakan berbuah.
Sedangkan untuk hutan bekas tebangan terdapat 303 pohon dari 87 jenis pohon
dengan 56 jenis diantaranya merupakan pohon pakan berbuah. Hutan primer
tersusun atas vegetasi asli, sedangkan hutan bekas tebangan tersusun oleh vegetasi
perintis. Indeks Keanekaragaman (H?) di hutan primer 3,074; di hutan bekas
tebangan 2,961 dan Indeks Kesamaan (ISs) pohon 59,70%; liana 61%, sehingga
menyimpulkan bahwa kedua habitat hampir sama dan proses pemulihan hutan
dalam 8 tahun terlihat berjalan dengan baik walaupun belum mencapai suksesi
akhir. Kelimpahan pohon berbuah tertinggi terjadi pada Juni ? Agustus pada
setiap tahun. Kepadatan orang utan berkorelasi positif terhadap ketersediaan buah
di hutan primer, tetapi pola yang sama tidak terlihat di hutan bekas tebangan.
Jarak jelajah jantan (Asymp.Sig = 0,439) atau betina (Asymp.Sig = 0,121)
sebelum penebangan (1993-1995) dan pascapenebangan I (2003-2008), ataupun
pascapenebangan II (2009-2010) tidak ada perbedaan. Tidak ada hubungan yang
signifikan (0,307 di hutan primer dan 0,119 di hutan bekas tebangan) antara
kelimpahan pohon (semua jenis) berbuah di trails dengan jarak jelajah orang utan.
Namun demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara sumber pakan orang
utan berbuah (fruit patches) dengan jarak jelajah orang utan (0,022 di hutan
primer dan 0,015 di hutan bekas tebangan). Tujuan orang utan menjelajah untuk
mencari sumber pakan khususnya pakan berbuah (Asymp.Sig = 0,005).
Berdasarkan hasil analisis diketahui pula, 79% orang utan menggunakan hutan
primer dan 21% hutan bekas tebangan sebagai daerah jelajahnya.

Abstract
Research on ecology of orangutans in 330 ha area of which is pristine
forest and 83 ha of which has been logged, Ketambe Research Station. The study
was conducted in July 2009-July 2010, with additional ranging data from 1993 to
1995 and data from 2003 to 2008. Comparison of these two habitat types was
done through analysis of vegetation, fruit trail, nest counts, use of food patches
per km and use of ranging. Vegetation data collected from squares method (20
sampling plots), fruit trail and nest count 9.1 km transect lines. Ranging data
were collected by focal animal instantaneous sampling and GPS. Arc GIS 3.2 and
Arc View GIS 9.3 were used for the analysis of ranging area and tested with
Mann-Whitney. The results of vegetation analysis revealed that in unlogged
forest there were 275 trees comprising 99 species with 67 species being orangutan
food trees, whereas in logged forest there were 303 trees with 87 species of which
56 species were orangutan food trees. Unlogged forests are typically composed of
native vegetation whereas logged forests comprise pioneer species. Diversity
Index (H?) in unlogged forest 3,074; in logged 2,961 and Similarity index (ISs) to
trees 59,70%; liana 61%, revealed that both habitats are similar and natural
succession during the past eight years has been progressing well although pioneer
trees such as Elateriospermum tapos and Macaranga sp. were still present in the
logged forest. Fruit trails studies revealed that levels of productivity of trees
fruiting were highest between June-August in each year. Nest counts showed that
the productivity of fruit trees was positively correlated to the density of
orangutans. Orangutan density was positively correlated to fruit availability in
unlogged forest, but the same pattern is seen in logged forest. A range pattern of
male and female on before and after logging were not difference. They used
primary forest wider than in logged area. There was no significant relationship
(0.307 and 0.119 in the unlogged forest in logged forest) between the abundance
of fruit trees (all) in trails with a orangutans range. However, there is a significant
relationship between orangutan fruit patches with an orangutan?s range (0.022 in
the unlogged forest and 0.015 in logged forest). Orangutans prefer to range use
the primary forest (79%) as compared to logged forest (21%).

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T30316
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2012
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xix, 71 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T30316 15-18-206394262 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20299300
Cover