Untuk memenuhi kebutuhan fisiologis yang paling mendasar dari manusia, maka mengkonsumsi suatu jenis makanan adalah perilaku yang biasa dilakukan.
Salah satu jenis makanan yang cukup populer adalah fast food fried chicken.
Produk ini menjadi mayoritas pilihan di kalangan mahasiswa yang menjadikan fast food sebagai gaya hidup.
Konsumsi fast food fried chicken disenangi karena praktis, cepat, efisien, dan harganya terjangkau, namun disisi lain dapat menyebabkan kegemukan serta memicu kanker. Walaupun mahasiswa sudah menyadari resikonya, tapi kecenderungan membeli masih tetap. Hal ini tidak sesuai dengan pemikiran mahasiswa yang kreatif dan kritis dalam mengolah informasi.
Dengan teori Feslinger, dijelaskan bahwa suatu kondisi dimana seseorang mempunyai sikap, keyakinan dan perilaku yang saling bertentangan dikenal sebagai disonansi kognitif. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi disonansi adalah faktor pilihan, dimana mahasiswa masih memiliki pilihan untuk mengkonsumsi makanan lain. Disamping itu, keteramalan konsekuensi atas tindakan, yaitu resiko yang diakibatkan setelah mengkonsumsinya, juga sudah diketahui secara pasti oleh mahasiswa.
Dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, didapatkan hasil bahwa terjadi disonansi kognitif pada mahasiswa dan juga pengambilan keputusan membeli dipengaruhi oleh faktor situasional dan lingkungan saat mengkonsumsi fast food fried chicken.
Rancangan solusi yang diajukan adalah dengan menggunakan metode pcndekatan kualitatif yaitu Indepth Interview dan Focus Group Discussion. Dengan metode ini diharapkan diketahui alasan terjadinya disonansi dan dapat menyadarkan mahasiswa untuk mengurangi disonansi yang terjadi.