Jumlah kunjungan poli orthopaedi menempati urutan pertama yang menyumbang lebih dari 50% angka kunjungan. Jumlah kunjungan poliklinik diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja rawat inap dari suatu rumah sakit karena sebagian besar pasien yang akan dirawat inap terlebih dahulu melakukan rawat jalan. Sedangkan RS Siaga Raya memiliki nilai kinerja rawat inap dibawah standar yang ditetapkan oleh Depkes RI. Oleh karena itu, dengan bauran pemasaran poli orthopaedi yang tepat diharapkan menambah kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan kinerja rumah sakit.
Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif melalui metode wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan telaah dokumen. Secara umum bauran pemasaran poli orthopaedi RS Siaga Raya sudah cukup baik. Namun, masih belum adanya perencanaan program pemasaran yang baik serta kurangnya alat penunjang medis menjadi masalah dalam pelaksanaan poli orthopaedi.
MDs poly has first rank in the number of visit which accounts more than 50% the number of visit. Poly's number of visit can be assumed to affect the performance of an inpatient hospital for most patients should have to do outpatient treatment before hospitalized. While, Siaga Raya Hospital has a value of inpatient performance under the standards set by Depkes RI. Therefore, the appropriate marketing mix of MDs poly are expected to increase patient visits that can improve hospital performance. This study was conducted by qualitative descriptive through in-depth interview methods, observation and document review. Generally, marketing mix of MDs poly Siaga Raya Hospital has been good enough. However, insufficient marketing program planning and lack of medical support tools has been a problem in the implementation of MDs poly.