Setiap aktifitas selalu berinteraksi dengan bahaya dan risiko bagi keselamatan. Data statistik tahun 2009, didapatkan bahwa tingkat kesalahan yang tertinggi adalah kejadian tumpahan BBM sebanyak 55 kali sehingga perlu dikaji lebih jauh lagi faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan kejadian tumpahan BBM pada proses loading di Filling Shed Depot X. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan studi survei deskriptif. Informan dalam penelitian adalah pengawas Filling Shed, AMT1, SDM dan AMT2. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan pada faktor kerja meliputi jam kerja yang sangat padat sehingga melebihi batas jam kerja untuk memenuhi minimum rit yang telah ditetapkan. Waktu istirahat juga tidak cukup. Minimnya training keterkaitan dengan prosedur loading BBM di Filling Shed yang menyebabkan kesalahan petunjuk yang ada. Dengan mengoptimalisasikan training yang telah diberikan perlu diadakan safety talk setiap pergantian shift agar awak mobil tangki dapat termotivasi sebelum melakukan pekerjaannya. Faktor pengawasan ini tidak menjadi efisien karena petugas tersebut tidak mendampingi awak mobil tangki saat pengisian di Filling Shed.
Safety hazards and risks closely interact in any activities. Statistical data in 2009 showed that the highest level of error is the incident of fuel oil overflow i.e. 55 times that needs to be reviewed further what factors relating to that incident. The main purpose of this research is to detect factors that impact the fuel oil overflow incident during loading process at Filling Shed Depot X. Type of the research used qualitatif with descriptive survey study. Informant in this research is the employee on duty of Filling Shed, AMT1, SDM and AMT2. Data collection technique is taken through detailed interview, observation, and document analysis. The result of the research, it is found out the working factor involving tight working hours that exceed the standard working hours to achieve the minimum set rate. And also not enough time to take a rest. A lack of training relating to fuel oil loading procedure at Filling Shed causing heedless of the existing direction. With optimizing given training it needs to conduct safety talk at any shift change in order that the fuel oil tank truck crew can be motivated prior to performing job. Supervision factor can not be efficient since the employee on duty is not closely supervise the crew during fuel oil filling at the Filling Shed.