ABSTRAKSektor Perindustrian merupakan salah satu sektor yang diupayakan pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Industri perakitan kendaraan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut. Tingkat pertumbuhan yang dialami oleh industri perakitan sangat pesat, sehingga pertumbuhan ini dapat dikatakan sebagai akumulasi keberhasilan unit-unit yang saling terkait. Unit-unit tersebut antara lain pembuatan komponen dan industri karoseri. Beberapa tahun terakhir ini PT Multi Astra menunjukkan tendensi adanya kesenjangan antara kapasitas produksi dan realisasinya. Hal ini dapat dilihat dari target produksi yang tidak dapat dicapai. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu ditelusuri faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam produksi tersebut. Dalam upaya menelusuri faktor-faktor tersebut maka perlu dilihat bagaimana proses produksi berlangsung, bagaimana peeencanaan dibuat, dan bagaimana pengawasan produksi dilakukan. Untuk mendapatkan data dan fakta-fakta yang diperlukan, penulis melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terungkap bahwa perencanaan dan pengawasan produksi di PT Multi Astra telah dijalankan dengan baik, terbukti telah dilaksanakan fungsi-fungsi pengawaaan yaitu: inventory, routing, scheduling, dispatching, dan follow-up. Fungsi-fungsi tersebut dapat terlihat di dalam kegiatan sebelum, selama dan sesudah manufacturing. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi adalah line stop yang tinggi terjadinya kerusakan mesin, defect pengecatan, pendistribusian komponen yang tidak lancar dan lain.