ABSTRAKTesis ini membahas negosiasi identitas tokoh perempuan di tengah keberagaman
masyarakat London pasca Perang Dunia II dalam novel White Teeth karya Zadie
Smith. Penelitian ini difokuskan pada pengalaman Irie Jones, seorang keturunan
ras campur Inggris-Jamaika terkait dengan masalah perbedaan dan negosiasi
identitas. Kajian feminis multikultural yang didasarkan pada pemikiran Audre
Lorde dan feminis kulit hitam digunakan untuk mengungkapkan masalah
perbedaan yang dialami Irie di masyarakat. Selain itu, teori gender dan nation di
aplikasikan untuk dapat menunjukkan bagaimana posisi tokoh dan diposisikan di
masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa Irie menghadapi masalah
perbedaan ras, jenis kelamin, kelas dan usia terkait dengan masalah posisi tokoh
sebagai liyan atau orang asing. Bertolak dari masalah perbedaan tersebut, Irie
termotivasi untuk dapat menunjukkan identitasnya. Sejalur dengan pemikiran
Lorde yang mengungkapkan bahwa perbedaan harus dikenali dan dinegosiasikan
untuk menunjukkan identitas dengan mengintegrasikan semua yang ada dalam
diri, teori identitas Hall yang mengungkapkan bahwa identitas tidak terlepas dari
masa lalu dan masa kini digunakan untuk mengungkapkan identitas Irie. Hasil
analisis menunjukkan bahwa Irie dapat bernegosiasi dengan masa lalu dan masa
kini untuk dapat menunjukkan identitasnya di tengah masyarakat London yang
beragam.
ABSTRACTThis thesis analyses the female character identity negotiation in London after the
World War II in Zadie Smith?s White Teeth. The focus of the study is the
experience of Irie Jones as a mixed-race young woman that is considered as
Black. Multicultural feminist perspectives, especially Lorde and black feminist
thoughts, are used to reveal the differences faced by Irie. Besides, the theory of
gender and nation is used discussing about position and positioning. The result
shows that Irie faces various differences including, race, sex, class and age that
are interlocking. She is also positioned as the other and stranger.Those motivate
her in searching identity. Hall?s theory of identity about being and becoming is in
line with Lorde?s notion that the differences should be recognized and negotiated
by integrating all part of the self, are used to reveal Irie?s identity. The final result
shows that Irie negotiates her past and present in order to show her identity in
heterogeneous London society.