Penulisan skripsi ini berawal dari ketidakjelasan konsep subyek, fantasi, dan emansipasi dalam keadaan kapitalisme-globalisasi. Subyek yang bersifat void ini selalu berupaya menutupi lackness alamiahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui fantasi. Prinsip dasar fantasi adalah 'Che vuoi' (What do you want from me?). Hasrat pihak lainlah yang secara tidak sadar membentuk hasrat seseorang, contohnya pada kasus fantasi rasis. Problematika ini memampukan subyek untuk melampaui sisi tergelapnya, sehingga terkait dengan emansipasi. Kondisi emansipasi merupakan tujuan perjuangan subyek. Perjuangan tersebut membutuhkan subyek yang mempunyai kemampuan mengatasi lackness alamiahnya melalui tindakan radikal. Tindakan radikal ini dapat terjadi dengan adanya pematahan struktur the Big Other, serta pelepasan diri dari tatanan the Symbolic yang ada. Tindakan radikal ini menghasilkan kebaruan dan subyek 'kosong'. Situasi inilah yang memungkinkan tercapainya emansipasi. Perlu diingat bahwa emansipasi tidak bisa berhenti, tidak mempunyai syarat-syarat legal, serta bukanlah sebuah fantasi (karena bukan bentukan hasrat pihak lain).
This thesis begins with the vagueness concept of subject, fantasy, and emancipation in capitalist-globalization. Subject, whose characteristic is void, always try to cover this natural lackness. One of the efforts is through fantasy. The basic principle of fantasy is 'Che vuoi' (What do you want from me?). Other party desire unconsciously forms one's desires, for example in the case of racist fantasy. This problematic enabling the subject to pass over the darkest side of his/her life, which associated with emancipation. Emancipation is a condition that being the goal of subject's struggle. This struggle requires a subject that has the ability to overcome his/her natural lackness through radical action. This radical action may occur by the breaking the structure of the Big Other, as well as the self-release from the existing the Symbolic order. This radical action produces novelty (new form) and the an "empty" subject. This situation allows the possibility of emancipation. Some things that we should keep in our mind that emancipation won't have finished, it doesn't have any legal terms, and it's not a fantasy (as it's not formed by the other party's desire).