Skripsi ini membahas pentingnya pencahayaan kota tua pada malam hari untuk meningkatkan orang-orang yang datang. Penulis mencoba membandingkan seberapa besar nilai historis yang terkandung pada malam hari dengan siang hari. Metode yang penulis gunakan untuk menjawab pertanyaan adalah dengan membandingkan efek-efek pencahayaan di beberapa potongan jalan, mengukur nilai luminansi di lapangan, dan menggunakan persepsi sendiri untuk menilai beberapa atmosfer berdasarkan tabel rasio brightness. Selain itu penulis juga mengacu pada seorang perencana pencahayaan, terutama prinsip pencahayaan ruang luarnya. Fokus penulis dalam skripsi ini dapat dinyatakan dengan kota tua sebagai kota yang perlu dilahirkan kembali dari segi pencahayaan. Penulis mengangkat Taman Fatahillah dan sekitar kali besar menjadi lokasi analisis penulis. Lokasi ini menjadi titik penting pada jaman Belanda yang masih mengandung nilai historis. Penulis menganggap elemen dasar yang menjadi unsur yang mempertahankan kandungan nilai sejarah pada siang hari dan pada malam hari adalah pencahayaan. unsur pencahayaan menjadi salah satu faktor yang menjadi parameter keberhasilan dalam merevitalisasi kota tua. Akibat sejarah, kota tua mempunyai nilai sejarah atau nilai yang tidak tergantikan. Nilai sejarah yang tidak bisa digantikan menjadi patokan dasar penulis dalam mengupas fenomena-fenomena yang terjadi di Kota tua khususnya pada malam hari. Kini, di Kota Tua khususnya daerah fatahillah dan sekitar kali besar, jika dibandingkan dengan siang hari, pada malam hari, kota tua tidak mempunyai objek atau daya tarik bagi masyarakat luar. Dari hasil analisis penulis, kota tua masih menjadikan bangunan lama bukan sebagai objek. Dengan tidak menjadikan objek, atmosfer atau pengaruh dari objek terhadap lingkungan menghasilkan afeksi buruk.
Scription discusses how an important a lighting in old city especially in nightime. This works aim to enhance people who come. The author tried to compare how much historical valur contained in the night with in mid day with daylight. The method I use to answer the question is to compare the effects lighting at the some of sections streets, to measure the luminance values in the field, and to use my own perceptions to assess some of the atmosphere based on the brightness ratio. Moreover, the author also refer to a planner lighting, especially the principles of outside lighting. The focus of the author in this scription can be stated by the old city as a city that need to be born again in terms of lighting. The author choose Fatahillah parka and around Kali Besar become site for doing analysis. This location is an important point at the time Dutch colonialism where still contained historical value. The author consider the basic element of content element that maintains the value of history at the daytime and at night is lighting. Lighting element is one factor that into the parameters of success in revitalizing old city. Due to the history location, the old city has the historical value or irreplaceable value phenomena in old city, especially at night. Now, in the old city, especially Fatahillah Park and around Kali Besar, when compared between at the day time and at night, the old city object. Due to this problem, atmosphere or the influence of old building and their environment produces bad affection.