ABSTRAKStereotip seringkali menjadi pemicu ketegangan antaretnis, khususnya di
masyarakat yang majemuk seperti Bangsa Indonesia, karena masih banyak orang
menilai stereotip hanya dipandang sebagai suatu yang langsung jadi (instant).
Salah satu tempat yang mempunyai tingkat interaksi yang tinggi dan terjadinya
pertukaran budaya yang berbeda diantara individu adalah sekolah. Oleh
karenanya, menarik untuk melihat bagaimana proses pembentukan stereotip yang
ada pada Etnis Komering sebagai etnis pribumi atas Etnis Jawa sebagai etnis
pendatang, khususnya di SMA N 1 Martapura, Sumatera Selatan. Penelitian
dalam Tesis ini bertujuan untuk membahas dan mendeskripsikan mengenai proses
pembentukan stereotip Etnis Komering (Etnis Pribumi) atas Etnis Jawa (Etnis
Pendatang). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kategorisasi
Diri (Self-Categorization Theory) berserta konsep stereotip, identitas, dan budaya.
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model
studi kasus (case study) sebagai strategy of inquiry, serta dengan menekankan
wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data penelitian. Secara umum,
penelitian ini menunjukkan bahwa pada siswa-siswi Etnis Komering di SMA N 1
Martapura terjadi proses pembentukan stereotip Etnis Jawa. Secara khusus, proses
pembentukan stereotip Etnis Jawa dalam diri Etnis Komering mempertimbangkan
tiga tema besar yaitu Interaksi, Perbedaan, dan Kepribadian, sedangkan informasi
yang bersifat ekternal dianggap kurang mendukung dalam pembentukan stereotip
Etnis Jawa.
Abstract Stereotypes are often the trigger inter-ethnic tensions, especially between native
and migrant ethnic groups in a pluralistic society such as the Indonesian nation,
because many people considered stereotype is only viewed as instantly. One of the
places that have a high level of interaction and exchange of different cultures
among individuals is a school. Therefore, interesting to see how the formation of
ethnic stereotypes that exist in Komering as the native ethnic about Javanese as
migrant ethnic, particularly in SMA Negeri 1 Martapura, South Sumatra. Research
in this thesis aims to discuss and describe the process of Komering Ethnic
stereotype formation on Javanese. Theory used in this study was Self-
Categorization Theory along with the concept of stereotypes, identity, and culture.
The method in this study used a qualitative approach with a case study model as a
strategy of inquiry, and by emphasizing in-depth interviews as a research data
collection technique. In general, this study shows that a forming process of
Javanese stereotypes among Komering students in SMA Negeri 1 Martapura
occurred. In particular, the formation of Javanese stereotypes on Komering
students considers three major themes, interaction, distinction, and personality,
while the external information that is considered to be less supportive in the
establishment of Javanese stereotypes.