ABSTRAKAdvokasi oleh RAB telah berhasil menyelesaikan konflik agraria di Cipari.
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan proses advokasi konflik agraria oleh
RAB dan memetakan peran stakeholder dalam penyelesaian konflik di Cipari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses advokasi dalam
penyelesaian konflik agraria di Cipari telah menunjukkan proses penyelesaian
konflik agraria dengan mekanisme advokasi dan politik yang santun. Pressure
atau tekanan tidak lagi menggunakan memobilisasi massa atau demonstrasi, yang
sering mengakibatkan kekerasan dan menimbulkan korban, akan tetapi tekanan
lebih menggunakan lobi dengan otoritas pengawasan dan legeslatif Budiman
Sudjatmiko sebagai anggota DPR RI.
AbstractAdvocacy by the RAB has successfully completed the agrarian conflict in Cipari.
The purpose of this study is to describe the process of agrarian conflict advocacy
by RAB and chart the role of stakeholders in conflict resolution in Cipari.
Descriptive qualitative was used in this study. The results of the study shows: the
process of advocacy in the resolution of agrarian conflicts in Cipari have shown
the process of agrarian conflict with the mechanisms of political advocacy and
polite. Pressure or stress is no longer used to mobilize the masses or
demonstrations, which often resulted in violence and casualties, but more pressure
to use the lobby to the supervisory authority and legislative Budiman Sudjatmiko
as a member of the House of Representatives.