Setelah Perang Dunia II berakhir, hubungan Amerika dan Uni Soviet berubah dari kawan menjadi lawan. Benturan antara dua ideologi berkembang menjadi perlombaan senjata nuklir yang melibatkan kedua negara. Ketika tahun 1969, Soviet berhasil mengimbangi kekuatan nuklir Amerika sehingga timbul upaya untuk mencegah terjadinya perang antara kedua negara. Keran perundingan pun dibuka untuk menjembatani persaingan dua superpower ini.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah khzanah ilmu pengetahuan terutama sejarah militer dan politik internasional. Sumber-sumber yang dipakai adalah sumber buku, artikel dan arsip yang sudah dipublikasikan. Melalui penulisan ini penulis menyimpulkan bahwa perundingan ini tidak berjalan seperti yang diharapkan karena terbentur konflik kepentingan.
After World War II, relationship between United States and Soviet Union changed from friend to foe. The clash of ideology developed into nuclear arms race which is involved this two countries, In 1969, Soviet succeed to balanced United States nuclear power which developed effort to prevent war between them. Diplomacy was opened to bridged the competition between two superpower. The purpose of this research is to add more knowledge about military history and international politics. This research use sources like books, article, and published archive. Researcher conclude that the arms control was not going in the right track because to many conflict of interest between United States and Soviet Union.