ABSTRAKTesis ini membahas sistem pertukaran Kain Timur pada masyarakat Maybrat
dengan memakai perspektif feminisme. Data penelitian didapat dengan observasi,
wawancara mendalam, baik secara formal maupun informal, dan studi
kepustakaan. Kain Timur yang dikenal masyarakat Maybrat sebagai harta yang
paling berharga. Data ? data penelitian menunjukkan bahwa kain ini menentukan
posisi, harga diri dan martabat perempuan dalam keluarga dan klan pada
masyarakat Maybrat. Hasil penelitian menyimpulkan perempuan dalam sistem ini
dapat menjadi obyek maupun subyek dalam sirkulasi artefak budaya tersebut,
Sistem patriarki dan pembagian kelas serta faktor ekonomi merupakan alasan ?
alasan utama keterikatan perempuan dalam kekuasaan tradisi dan tuntutan peran
ganda perempuan dalam masyarakat Maybrat. Teori feminisme mengidentifikasi
dan mengelaborasi bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan yang telah
terinternalisasi. Teori-teori feminis juga dipakai untuk menganalisa usaha-usaaha
perlawanan kaum perempuan terhadap wacana dominan patriarki dalam
masyarakat Maybrat.
AbstractThe focus of this study is to discuss the exchange of Kain Timur in Maybrat
society through feminism perspective. The research data were collected by means
of deep interviews, literary studies, and intense observation. Timur cloth in
Maybrat society is considered as the most valuable wealth whereas a family and
clan?s honor is put on it. The purpose of this theses is to describe and explain how
the Maybrat women position is determined by Kain Timur. The result of this
study is Maybrat women?s role in society can be divided into two parts, as object
and as subject, in terms of development and changes in women?s lives; depends
on which clan and social class they come from. Patriachy system, class division
and economy factor are reasons of women?s oppression within Maybrat society.
Feminism approach helps to discover forms of oppression in this society as well
as women?s efforts in share of power.