Acinetobacter baumanii M-13.2A yang diisolasi dari perairan laut Manado diketahui menghasilkan xilanase dengan indeks xilanase 20. Penelitian bertujuan untuk memproduksi dan karakterisasi xilanase dari Acinetobacter baumanii M- 13.2A. Sebanyak (2,4--3,3) x 108 CFU/ml inokulum Acinetobacter baumanii M- 13.2A dengan konsentrasi 9,09% (v/v) diinokulasikan dalam medium xylan broth. Fermentasi selama 6 hari pada suhu 30 ˚C, 150 rpm dan aktivitas xilanase diuji dengan metode asam dinitro salisilat (DNS). Aktivitas xilanase dihitung berdasarkan absorbansi warna yang terbentuk dari reaksi xilosa dan DNS pada λ 540 nm. Aktivitas xilanase tertinggi pada hari ke-2 inkubasi, sebesar 5,17 U/ml. Xilanase optimum pada pH 8 (1,55 U/ml) dan suhu 70 ˚C (0,8 U/ml). Ion Mg2+dan Zn2+ meningkatkan aktivitas xilanase hingga 107,3 % dan 278,1%. Ion Fe3+ dan Ca2+ menurunkan aktivitas xilanase hingga 75% dan 8,3%, sedangkan ion K+ tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas xilanase.
Acinetobacter baumanii M-13.2A isolated from Manado?s marine environment produce xylanase by index xylanolitic 20. The research aims to produce and characterization of xylanase from Acinetobacter baumanii M-13.2A. Inoculum of (2.4--3.3) x 108 CFU/ml inoculated into xylan broth medium. The fermentation was carried out for 6 days at 30 ˚C, 150 rpm and xylanase activity assay with Dinitro salisilic acid (DNS) method. Xylose and DNS will made complex color at λ 600 nm. The highest activity of xylanase obtained at 5.17 U/ml after 2 days incubation. Xylanase are optimum at pH 8 (1.55 U/ml) and 70 ˚C (0.8 U/ml). The effect of Mg2+ and Zn2+ ions were able to increase the activity of xylanase up to 107.3 % and 278.1%. Fe3+ and Ca2+ ions inhibited the activity of xylanase to 75% and 8.3 %. However have no effect of K+ ion on the xylanase activity.