ABSTRAKDi dalam tradisi kehidupan masyarakat Jawa senantiasa akrab dengan unsur alam sekitarnya. Salah satu unsur hayati yang berhubungan erat dan akrab dengan kehidupan insan adalah bangsa unggas.
Sejak manusia dilahirkan hingga akhir hayatnya lazimnya terikat oleh upacara-upacara tradisi sepanjang daur hidupnya. Dalam hal ini kehadiran jenis unggas ikut berperan serta di dalam kegiatan upacara adat itu baik sebagai unsur upacara ataupun kelengkapan upacara itu.
Masih di dalam kehiduan tradisi pula, apabila seseorang telah memiliki lima unsur pokok dalam hidupnya, yaitu wisma, wanita, curiga, turangga dan kukila (rumah kediaman, isteri, keris, kuda tunggangan dan burung) dianggap telah mapan kehidupan sosial ekonominya. Kukila (burung merupakan salah satu unsur yang meningkatkan tataran prestige pemiliknya.
Hingga saat ini di antara anggota kelompok etnis Jawa ada yang gemar memelihara burung perkutut, nuri, platuk bawang, puter, bekiser sampai burung merak, bahkan burung-burung dari mancanegara pun tidak luput dari sasaran perburuan untuk memeliharanya. Pemilihan jenis-jenis unggas itu mengisyaratkan status sosial pemiliknya dan derajat kemampuannya. Selain itu unggas-unggas yang dipelihava itu dianggap dapat memberi daya pengaruh tertentu yang sifatnya positif terhadap pemiliknya : derajat, pengkat, rejeki dan sebagainya.
Tujuan penelitian ini dimaksud memberi jawaban atas perntanyaan yang dikemukakan di atas serta memberikan uraian keterlibatan jenis unggas di dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti : upacara adat, makna simbolis, kepercayaan, pengobatan, pantangan, ragam hias, tata gelar perang sampai kepada perhitungan Pakuwon dan sebagainya.
Didalam penelitian ini dipergunakan metode pengumpulan data yang materinya, sumber-sumbernya digali dari karya tulis naskah, karya tulis cetak serta sumber tradisi lisan, berupa donggeng, ibarat, peribahasa dan sebagainya.
Hasil yang dicapai adalah paparan mengenai peran serta unggas atau jenis burung selaku sumber daya hayati dalam kaitan hubungan yang akrab dengan kehidupan manusia yang ternyata dapat memberi pengaruh baik serta memiliki makna simbolis, kekuatan mistis, dan lain sebagainya bahkan sampai keberadaannya sebagai lambang negara Republik Indonesia, dalam upaya meningkatkan dan memperluas wawasan.