ABSTRAKDalam beberapa kondisi lingkungan kerja atau fabrikasi, pengelasan harus
dilakukan dengan posisi yang berbeda-beda. Posisi pengelasan yang dimaksud
adalah pengelasan dengan posisi datar (flat welding, 1G), horizontal (horizontal
welding, 2G), dan vertikal (vertical up, 3G). Tiap posisi pengelasan memiliki
tingkat kesulitan tertentu khususnya karena pengaruh gravitasi pada kolam cairan
las maupun saat transfer material pengisi las dapat mempengaruhi masukan panas
yang dihasilkan. Demikian juga dengan ketebalan material yang di las dapat
bervariasi sesuai dengan kebutuhan desain, yang juga mempengaruhi kecepatan
pendinginan hasil las-lasan. Pada penelitian ini material yang disambung adalah
carbon steel A36 dan stainless steel 304 dengan menggunakan metode pengelasan
GTAW dengan filler ER 309L, kemudian dilakukan pengujian mekanis berupa uji
kekerasan, tarik, dan tekuk untuk mengetahui kualitas dari hasil sambungan las
logam yang berbeda tesebut. Dari hasil pengujian mekanis tersebut didapatkan
kualitas kekuatan tarik dan tekuk dari sambungan las yang dihasilkan cukup baik.
Sementara pada pengujian kekerasan didapatkan hasil kekerasan tertinggi pada
daerah HAZ stainless steel, hal ini akibat adanya endapan karbida khrom di batas
butir HAZ stainless steel. Sementara pada sisi logam carbon steel juga didapat
nilai kekerasan yang meningkat pada bagian HAZ nya, dikarenakan adanya
penghalusan butir dimana ukuran butir yang lebih kecil dan halus memilki nilai
kekerasan yang lebih tinggi. Banyaknya endapan karbida khrom dan kehalusan
butir yang terbentuk dipengaruhi oleh kecepatan pendinginan dan masukan panas
yang dihasilkan. Pada pengamatan struktur mikro hasil sambungan las ternyata
dihasilkan struktur mikro pada kolam las nya berupa struktur ferrite pearlite dan
austenite.
AbstractIn some work environments or conditions of fabrication, welding should
be done in different positions. The meaning of position welding in this study is the
welding of a flat position (flat welding, 1G), horizontal (horizontal welding, 2G)
and vertical (vertical up, 3G). Each position has a certain degree of difficulty of
welding, especially because of the influence of gravity on the liquid weld pool and
weld filler material transfer can affect the heat input. Likewise, the thickness of
material welded can be varied in accordance with design requirements, which
also affects the cooling rate of weld metal. In this study the material that have
joined is carbon steel A36 and stainless steel 304 using GTAW welding method
and ER 309L filler, then performed the mechanical testing of hardness, tensile,
and bending to know the quality of the welded joints of different metals. From the
mechanical test results obtained tensile strength and bending quality of welded
joints produced good enough. While the hardness testing results obtained was the
highest hardness in the HAZ stainless steel area, this is due to chromium carbide
precipitation at grain boundaries in stainless steel HAZ. While on the carbon steel
side also increased hardness values obtained in the HAZ, due to the refinement of
grain where the grain size is smaller and smoother have the higher hardness
values. The amount of chromium carbide precipitate and grain refinement formed
influenced by the cooling rate and heat input was generated. Observation of the
microstructure on the welded joints were generated structure of ferrite pearlite
and austenite in the microstructure of weld pool.