ABSTRAKPolitik sebagai salah satu dimensi realitas memberikan sebuah tempat bagi
berlangsungnya proses pengelolaan terhadap sistem kehidupan bersama. Politik
tidak dapat lagi dipandang sebagai dimensi yang berlandaskan pada sebuah
fondasi yang utuh dan tetap, yang mengatasi berbagai dimensi kehidupan lainnya,
sehingga mengucilkan posisi politik sebagai sub-sistem. Pengucilan ini membuat
politik kehilangan otonominya karena ia harus selalu berbasiskan fondasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Melalui pemikiran politik Ernesto Laclau, skripsi ini
mencoba menunjukan bahwa betapa politik adalah sebuah dimensi yang memiliki
otonomi relatif, yang berlandaskan pada fondasi yang tidak tetap. Posisi ini
membuat model pemikiran politik kontemporer lebih bercorak disensual daripada
konsensual, dan lebih memberikan tempat terhadap pluralitas di dalam sistem
kehidupan bersama. Dengan membedakan antara The Politic dan The Political,
ketidakmungkinan dari totalitas politik dalam mengelola sistem kehidupan
bersama menjadi dapat ditunjukan. Paradoks antara kedua hal tersebut adalah
sebuah ketegangan yang berdiri sebagai batas terluar dari antara masing-masing
mereka. Pemikiran politik kontemporer yang bercorak post-foundastionalist
dalam mengatasi permasalahan pluralitas pada sistem kehidupan bersama, tidak
menghilangkan dimensi etis dalam proses konstitusinya. Keberadaan dimensi etis
ini, sebagai sebuah momen etis, tidak mengurangi otonomi dari politik melainkan
justru berdiri sebagai batas terluar dari politik. Momen etis disini memungkinkan
proses aktivasi dimensi The Political, yang kemudian memiliki potensi dalam
mengintervensi The Politic.
AbstractAs one sphere in reality, politic gives a place for the process of maintaining the
social system. Politics can not be assumed as a dimension which founded by a
single totalized sphere of life, which has the supreme power to solve every social
problems, and makes politic inferior as a subsystem. It makes the politic loss its
autonomy caused it must following the pattern of its foundation which have been
taken place before. Through Ernesto Laclau?s political thought, the author try to
showing the politic as a dimension which always having its relative autonomy and
founded by unstable foundation. This position make the contemporary political
thought?s model tends to form a dissentient conception instead of consentient, and
giving a place for plurality in social system. By separating The Politic and The
Political, the impossibility of politic as totality in maintaining the social system
can be showed. The paradoxal relation between them is a tension which makes a
conceptual frontier for each of them. Post-Foundational political thought, when
trying to solve the problem of plurality, was not dismiss ethical dimension in their
process of constitution. The presence of ethical dimension, as ethical moment,
does not diminish political?s autonomy, but take a stand as its frontier. Ethical
moment gives the activation process of The Political possible, whereupon make it
potent to interventing The Politic.