Industri kerajinan perak Kotagede merupakan ciri khas (landmark) dari Kotagede karena telah dilakukan oleh masyarakat setempat sejak zaman Kerajaan Mataram Islam 1532 M. Seiring perkembangan waktu, tidak semua pengrajin memiliki modal untuk memenuhi kebutuhan produksinya serta memasarkan produknya dengan baik,sehingga pengrajin membutuhkan kemitraan untuk eksistensi usahanya. Penelitian ini mengkaji pola keruangan kemitraan industri kerajinan perak antara perusahaan mitra dan pengrajin mitra berdasarkan kelas jalan yang terbentuk dengan menggunakan variabel, jumlah dan asal tenaga kerja, asal bahan baku, modal usaha serta variasi produk.
Hasil penelitian menunjukan, secara umum sebaran lokasi pengrajin perak di Kecamatan Kotagede menunjukkan pola linier di sepanjang jalan utama yang menjadi ciri khas (landmark) dari Kotagede yakni Jalan Mandorakan dan Jalan Kemasan. Di dalam pola yang mengelompok ini terdapat perbedaan yang dilihat dari faktor produksi dan pasca produksi pengrajin perak. Lokasi usaha dari perusahaan mitra berdasarkan dari aksesbilitas mempengaruhi pemilihan kelompok mitra dengan tipe kemitraan serta pola distribusi produk.
Kotagede silver industry is the landmark of Kotagede because it has been done by the local people since ancient Islamic kingdom of Mataram 1532 M. Over the years, not all of the producers have the capital for the needs of production and marketing their products properly, so that the craftsmen need business partnerships for their business existence. This study examines the spatial pattern of the silver industry partnership between partner companies and partner craftsmen by the type of partnership that is formed by using variable, the number and origins of the labors, the origins of raw materials, capital and product variety, which is related to the business location and the accessibility. The result shows that in general the silver craftsmen location distribution in Kotagede shows clumped patterns concentrated along the main road which is the landmark of Kotagede, they are Jalan Mandorakan and Jalan Kemasan. In this clumped pattern there are differences in the views of the craftsmen production and post production factors. The business location of the company?s partners on the basis of accessibility greatly influences the choice of group partners and types of partnerships as well as the distribution pattern of the product.