ABSTRAKKebutuhan dunia kerja di era persaingan bebas dari lulusan perguruan tinggi adalah kemampuan bersaing dan bekerja efektif. Kemampuan itu dapat dicapai apabila mahasiswa telah rnemiliki kemampuan belajar rnandiri. Kemampuan ini dapat dicapai melalui proses pembelajaran. Salah satu metoda pembelajaran yang mampu meninggkatkan kemampuan belajar mandiri adalh dengan menggunakan sistem modul.
Rekayasa Lingkungan adalah salah satu mata kuliah yang termasuk dalam kurikulum nasional Program Stuai Teknik Sipil. Penelitian ini menghasilkan modul pembelajaran mata ajaran Rekayasa Lingkungan. Metoda dalam pengembangan modul dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa PTN dan PT S peserta mata ajaran Rekayasa Lingkungan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa, studi buku referensi yang terkait dan survey lapangan untuk mendapatkan foto dan data dari Direktorat Bina Teknik Dirjen Cipta Karya mengenai penerapan teknologi rekayasa Iingkungan di Indonesia.
Pengembangan materi dalam modul pembelajaran dilakukan dengan merumuskan tujuan instruksional berdasarkan buku referensi, kemudian dilakukan analisis instruksional untuk menentukan urutan hierakhi kemampuan yang diperlukan rnenuju pencapaian tujuan instruksional dan dilanjutkan dengan menentukan judul materi dan pokok bahasannya.
Tujuan instruksional mata ajaran Rekayasa Lingkungan adalah diharapkan mahasiswa pada akhir kuliah mampu menjelaskan konsep perencanaan bangunan pendukung pencegahan penularan penyakit dan pencegahan penularan lingkungan fisik. Berdasarkan analisis instruksional diperoleh hasil bahwa ada 12 judul materi bahasan yang diperlukan dan disajikan dalam modul 1 hingga mndul 12. Nama modul 1 hingga modul 12 tersebut adalah pengertian rekayasa lingkmagan, kualjtas lingkungan fisik, proses pemurnian secara alami, sistem rekayasa pengolahan air minum, sistem rekayasa. pengolahan air limbah dan pembuangannya, rekayasa lingkungan dalam perencanaan hidraulis air bersih danv 'air limbah, proses pemurnian udara secara alami, sislem rekayasa untuk kontrol pencemaran udara, karakteristik limbah padnt, sistem rekayasa untuk pemulihan sumber daya dan energi, teknologi rekayasa llngkungan di Indonesia.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pada dasarnya mahasiswa memililki potensi berpikir yang baik dan masih dapat dikembangkan lag dan didukung oleh fasilitas yang dimililkinya. Namun mereka masih belum terbiasa untuk belajar mandiri dan menyenangi bekerja dalam grup. Metoda pembelajaran yang akan dilerapkan menitik Beratkan pada partisipasi aktif mahasiswa, dengan cara pada awal kuliah mahasiswa diberi rancangan pembelajaran, modul Rekayasa Lingkungan, daftar tugas yang akan diiakukan dalam satu semester serta jadwal penyeahan tugas. Penilaian dilakukan dengan pemberian kuis, ujian tengah semester (35%) dan akhir semester (35%), tugas dan hasil presentasi tugas (3O%). Media yang digunakan aclalah OHP, papan tulis dan dikombinasikan dengan gambar slide.
Adanya_modul clihhxapkan membantu dosen menerapkan metoda 'kegiatan- belajar-mandiri', di mana- kegiatan olah' pikir dan kegiatan mandiri diramu sedemikian sehingga mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam belajar. Apabila metoda ini diterapkan akan meningkatkan kemampuan belajar mandiri, sehingga kemandirian mahasiswa meningkat. Kemandirian rnahasiswa ini diperlukan sebagai model dasar bekerja efektif, sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.