ABSTRAKPulau Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada pada zona
pertemuan antara tiga lempeng besar: lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik,
dan lempeng Eurasia. Perkembangan tektoniknya yang berlangsung sejak zaman
Tersier hingga sekarang membuat Pulau Sulawesi merupakan daerah teraktif di
Indonesia. Hal ini menyebabkan Pulau Sulawesi mempunyai fenomena geologi
yang kompleks dan rumit, sehingga banyak terdapat patahan-patahan besar yang
aktif. Untuk mengetahui keberadaan struktur patahan di bawah permukaan,
dilakukan analisis data gayaberat. Struktur patahan dapat diketahui dari peta
kontur anomali Bouguer, yang ditunjukkan dari adanya nilai anomali positif dan
negatif yang dibatasi dengan kontur yang rapat, seperti yang terindikasi pada
daerah Sulawesi Selatan, lengan Timur Sulawesi, dan Gorontalo. Analisa
spektrum dilakukan untuk mengetahui kedalaman anomali regional dan residual.
Filtering dengan metode polinomial orde 1, 2, dan 3 dilakukan untuk mengetahui
kemenerusan patahan. First horizontal derivative dan second vertical derivative
digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan serta jenis patahan, yang kemudian
dilakukan pemodelan 2D. Pengolahan data memperlihatkan bahwa, daerah
Sulawesi Selatan teridentifikasi adanya patahan normal yang diperkirakan
memiliki dip 18° dan strike N14°W, untuk daerah lengan Timur Sulawesi
teridentifikasi adanya patahan naik yang diperkirakan memiliki dip 10° dan strike
N74°E, sedangkan untuk daerah Gorontalo teridentifikasi adanya patahan naik
yang diperkirakan memiliki dip 12° dan strike N12°E.
ABSTRACTSulawesi Island is one of island in Indonesia that located at subduction zonebetween 3 large plates: Indo-Australia plate, Pasific plate, and Eurasia plate. Thetectonic developments since Tertiary age until now causes the Sulawesi Islandbecome the active area in Indonesia. It makes Sulawesi Island have complex andcomplicated geological phenomenon that many large active faults being there. Inorder to know the presence of subsurface fault structure, gravity method was used.Fault structure can be known from Bouguer anomaly contour map, that indicatedby anomaly positive and negative value which are limited by tightly contour, likein Southern Sulawesi, Eastern arm Sulawesi, and Gorontalo. Spectrum analysiswas made to know the depth of regional and residual anomaly. Filtering usingfirst, second and third polynomial method was made to know the fault continuity.First horizontal derivative dan second vertical derivative were used to identify thepresence and kind of fault, which is then performed by 2D modeling. Dataprocessing shows that South Sulawesi zone was identified as a presence of normalfault with estimated of dip is 18° and strike is N14°W, for Eastern arm Sulawesizone was identified as a presence of thrust fault with estimated of dip is 10° andstrike is N74°E, then for Gorontalo zone was identified as a presence of thrustfault with estimated of dip is 12° and strike is N12°E.