ABSTRAKDampak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia diantaranya adalah
meningkatnya jumlah pengangguran. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) yang seharusnya dapat masuk ke pasar kerja ternyata banyak yang menjadi pengangguran. Diantara berbagai macam SMK lulusan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) ternyata paling banyak menjadi pengangguran. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan terhadap lulusan SMEA. Karena dasar ilmu yang dimiliki, lulusan SMEA sebaiknya diarahkan untuk berwirausaha
setamat SMEA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pendahuluan mengenai
seberapa besar intensi mereka untuk bewirausaha setamat SMEA.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat seberapa besar kecenderungan siswa-siswi SMEA kelas III untuk berwirausaha setamat SMEA dan untuk mengetahui faktor- faktor yang rnempengaruhi pilihan tesebut. Pendekatan yang digunakan adalah teori Planned Behavior dari Ajzen (1988) yang rnenyatakan bahwa intensi merupakan penentu terdekat dari tingkah laku. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah intensi untuk berwirausaha setelah tamat SMEA. Sedangkan sikap terhadap tingkah laku, norma subyektif dan Perceived Behavior Control (baik yang Iangsung (PBCd) maupun yang tidak langsung PBCb)) merupakan variabel bebas. Variabel-vanabel tersebut diukur dengan skala yang menyerupai bentuk yang dicontohkan oleh Ajzen.
Dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 138 siswa-siswi kelas III SMEA jurusan Manajemen Bisnis di Jakarta Timur dilibatkan sebagai subyek dalam penelitian. Pengambilan data dilakukan secara kelompok di dalam kelas sedangkan pengolahan datanya dilakukan dengan bantuan komputer, terdiri dari analisis diskriptif intensi, korelasi dan analisis regresi berganda.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa skor intensi subyek secara keseluruhan berada diatas angka 1. Jadi dapat dikatakan bahwa intensi siswa-siswi kelas III SMEA untuk berwirausaha setamat SMEA relatif tinggi. Dari hasil analisis regresi berganda diketahui hanya norma subyektif dan PBCd yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi. Jadi dari beberapa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan terhadap intensi hanya hipotesis penelitian dari norma subyektif dan PBCd yang diterima. Dari kedua variable tersebut variabel PBCd memberikan sumbangan yang Iebih besar terhadap intensi. Dengan hasil penelitian yang demikian disarankan pada pemerintah untuk memberikan pelatihan kontrol diri dan pelatihan wirausaha pada siswa SMEA.