ABSTRAK
Desakan ekonomi merupakan salah satu faktor yang memaksa kedua orang
tua harus mencari nafkah, dapat menimbulkan masalah jika mereka memiliki bayi
yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian mereka secara utuh. Salah
satu alternatif solusi adalah mempekerjakan seorang Pembantu Rumah Tangga
(PRT) untuk membantu mereka mengasuh dan merawat anaknya. Solusi ini pun
menimbulkan masalah baru. PRT yang diharapkan dapat menggantikan orang tua
yang bekerja dalam merawat dan mengasuh anaknya memiliki pendidikan yang
rata-rata rendah (SD). Hal ini memungkinkan adanya kekurangan stimulasi
(rangsangan) pada anak dan dapat menurunkan kualitas pengasuhannya, sehingga
ada kemungkinan anak tidak dapat menyeiesaikan tugas perkembangannya,
termasuk sosioemosional. Salah satu bentuk perkembangan sosioemosionai adalah
terbentuknya hubungan kelekatan yang aman (secure) antara anak dan orang yang
berarti, baik orang tua maupun pengasuh (PRT) sebagai orang tua pengganti.
Klein memperkenalkan suatu metode yang dapat digunakan pengasuh agar
dapat menghasilkan kualitas pengasuhan dan interaksi yang baik dengan anak.
Metode itu disebut MLE (Mediated Learning Experience). Dalam metode ini
pengasuh bertindak sebagai mediator antara anak dan lingkungan. Mediasi dapat
tercapai melalui proses matching/ menyesuaikan hal yang dimediasikan dengan
respon anak. Untuk dapat melakukan hal itu, seorang mediator harus sensitif/ peka
dan berespon pada keinginan dan kebutuhan bayi. Dengan demikian ia baru dapat
memberikan rangsangan yang tepat bagi bayi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan jika PRT menggunakan metode MLB
tersebut, maka akan terbentuk suatu hubungan kelekatan yang cenderung aman/
secure pada anak/ bayi yang diasuhnya.
Selain pendidikan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku pengasuhan seseorang, baik internal maupun eksternal, seperti diri
pengasuh, diri anak, konteks sosial (Belsky, 1984). Sedangkan dalam Hamner &
Turner, 1990 ditambahkan faktor kebudayaan dan media massa.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perilaku pengasuhan
PRT sebagai dampak dari faktor-faktor internal dan eksternal pengasuh sekaligus dinamikanya sehingga terjadi pembentukan hubungan kelekatan pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai ibu dan PRT serta
mengobservasi perilaku anak dan PRT dalam interaksi mereka sehari-hari. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan menggunakan kasus tipikal dengan
karakteristik PRT yang sudah bekerja minimal tujuh bulan pada keluarga yang
bersangkutan dan bayi berusia 18-24 bulan pada golongan sosial ekonomi
menengah di wilayah Jabotabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PRT yang telah menggunakan
metode MLB (Mediated Learning Experience) dengan memenuhi tiga kriteria
minimalnya pada kegiatan bermain anak dan memberi perhatian intensif,
membawa dampak kelekatan yang cenderung aman (secure) pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa cara ibu mengorganisasikan rumah
tangganya berpengaruh penting pada pola asuh PRT, maka disarankan kepada
para ibu untuk mengorganisasikan, mendelegasikan, dan mengkontrol rumah
tangganya secara tepat dan proporsional. Di samping itu, agar pola pengasuhan
PRT lebih terarah dan berkualitas, sebaiknya para ahli mulai memikirkan cara
untuk mensosialisasikan metode MLE kepada ibu untuk kemudian dapat di
transfer kepada PRT.