Tesis ini membahas pembuatan formularium Rumah Sakit Dharma Yadnya, oleh karena
walaupun Panitia Farmasi dan Terapi ada dan dibentuk Maret 2011, namun tampaknya
formularium belum berjalan, karena baru 60 % dokter yang menuliskan resep sesuai
dengan formularium dan ada 7,5 % resep yang tidak terlayani terutama dari unit rawat
jalan, kemudian kebijakan dan prosedur mengenai formularium belum ada, usulan dokter
adalah tanpa persetujuan Ketua Staf Medik Fungsional, yang menunjukkan peran Panitia
Farmasi Terapi masih lemah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mempergunakan
tehnik wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.Hasil penelitian
menyarankan yaitu: diperlukan keterlibatan Direksi agarsistem pengendalian manajemen
terhadap formularium bisa berjalan dengan menyempurnakan struktur organisasi Panitia
Farmasi Terapi melalui koordinasi multidisiplin dan unit yang terlibat penggunaan obat,
memperjelas fungsi dan tugasnya,membuatkan standar kompetensinya, terutama peran
sekretaris,memberikan pelatihan jangka pendek untuk memperpendek gap
kompetensinya, dan menetapkan kebijakan tertulis mengenai pengorganisasian Panitia
Farmasi dan Terapi; diperlukan keterlibatan Direksi dalam membuat kebijakan prosedur
tertulis formularium; diperlukan keterlibatan Direksi dan Panitia Farmasi Terapi sebagai
ujung tombak dalam berhubungan dengan pihak luar; dan diperlukan keterlibatan dokter
yang berperan sebagai perwakilan staf medis dalam Panitia Farmasi dan Terapi dalam
perumusan daftar obat formularium.
AbstractThis thesis discusses the making of Dharma Yadnya Hospital formularies, because
although the Pharmacy and Therapeutics Committee was established there in March 2011,
but it seems the formulary has not run, because only 60 % doctors who write
prescriptions in accordance with the formulary, and there is 7,5 % of prescriptions that
are not served primarily from the outpatient unit, the policies and procedures regarding
the formulary does not exist, doctor?s proposal without the consent of the Chief of
Medical Staff, which shows the role of Pharmacy and Therapeutic Committee is still
weak. The study is a qualitative study,using the technique of in-depth interview,
observation and document review. The result suggest that:management control
systemsshould run on the formulary,by improving the organizational structure trough a
multidisciplinary and units coordination, clarifyits functions and duties, have to set
standards of competence, particularly the role of secretary, a short term training necessary
to shorten the gap competence, and also by establishing a written policy regarding the
organization of the Pharmacy and Therapeutics Committee; required the involvement of
Board of Directors in making formulary policies and procedures written; required the
involvement of Board of Directors and Pharmacy and Therapeutics Committee as a
vanguard in dealing with outsiders; and required the involvement of doctors who act as
representatives of the medical staff in the Pharmacy and Therapeutics Committee, in the
formulation of drug formulary list.