Evaluasi sering digunakan untuk mengetahui performa perencanaan dan kebijakan. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi kebijakan risiko kerugian rantai pasok pada perusahaan otomotif. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan tiap part tidak boleh dipasok oleh satu pemasok adalah tepat karena dari hasil simulasi, kondisi ini lebih berisiko dari beberapa pemasok; kebijakan menggunakan satu pemasok dari luar negeri adalah terlalu berisiko, karena kadar risikonya berada pada posisi ekstrim; kebijakan memakai lokasi alternatif yang berkapasitas 40% untuk menghadapi gangguan lantai produksi dalam jangka waktu lama masih belum mengubah kadar risiko, namun, jika gangguannya tidak lama, maka penggunaan lokasi alternatif adalah baik.
Evaluation is often used to understand the performance of planning and policy. This study evaluated the mitigation policy of supply chain risk?s loss in an automotive company. It concluded that the policy about each part should not be supplied by one supplier is appropriate. From the evaluation results, its loss is more risky than some of the suppliers? loss; the policy about using one supplier from abroad is too risky. From the evaluation result, it is on extreme company?s parameter level; the policy about using an alternate site with a capacity of 40% for dealing with the production floor disorders, for the long term delay, it still has not changed the level of risk, however, if the interference is not long, then the use of an alternate site is good.