ABSTRAKWacana persuasi muncul tak hanya dalam komunikasi lisan tetapi juga tulisan.
Dalam perkembangannya, wacana persuasi terdapat juga dalam karya-karya sastra
seperti novel yang menitikberatkan elemen persuasi dalam alur cerita. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis wacana persuasi yang terdapat dalam novel The
Alchemist karya Paolo Coelho. Novel ini mengisahkan tentang seorang
penggembala domba bernama Santiago yang sering dipersuasi untuk terus
meneruskan perjalanannya menuju Mesir demi menemukan harta karun di sekitar
Piramida yang pernah berulang kali hadir dalam mimpinya. Lebih khususnya,
penelitian ini akan meneliti strategi persuasi yang dipraktikkan oleh para tokoh
pemersuasi, relasi kuasa masing-masing tokoh dengan Santiago, dan identitas
tokoh Santiago dalam keseluruhan wacana persuasi. Penelitian ini adalah
penelitian berbasis Analisis Wacana Kritis (AWK) dari Norman Fairclough yang
diikuti oleh teori persuasi dari Ehninger, Monroe, dan Gronbeck. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat strategi persuasi dan relasi kuasa yang berbedabeda
yang digunakan oleh para tokoh pemersuasi. Tokoh Santiago pun
ditokohkan pengarang sebagai tokoh yang inferior dalam keseluruhan data. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian dalam karya fiksi yang
berbasis AWK dan berguna untuk mendalami kajian ilmu komunikasi, khususnya
persuasi, secara lebih mendalam.
ABSTRACTDiscourses of persuasion are issued not only in spoken but also written means ofcommunication. Nowadays, such discourses are discovered in a number offictional works like novel, whose narration focuses on persuasion theme. The aimof this research is to analyze discourse of persuasion issued in The Alchemist, anovel by a well-known author Paolo Coelho. The novel provides a story about ashepherd named Santiago, who is frequently persuaded to continue his journey toEgypt in order to discover treasure nearby the Pyramid that has been recurrentlyappeared in his dream. This research is specifically purposed to examine threepoints; strategies of persuasion practiced by persuaders in the narrative; powerrelations among characters; and Santiago?s identity in the whole persuasivediscourse. The research uses Critical Discourse Analysis (CDA) method proposedby Norman Fairclough and persuasion theory from Ehninger, Monroe, andGronbeck. The result of this study shows that there is variation in the use ofpersuasion strategies and the construction of power relation imposed to Santiago.Moreover, Santiago is also known to be depicted as an inferior characterthroughout the discourse.