ABSTRAKPendahuluan: Pergerakan gigi pada perawatan ortodontik merupakan kombinasi
proses resorbsi dan aposisi sehingga terjadi remodelling tulang. Gaya ortodontik
menyebabkan keluarnya mediator inflamasi seperti interleukin-1β dari ligamen
periodontal dan tulang alveolar sehingga merangsang resorbsi tulang. Salah satu
tren ortodontik saat ini adalah pemakaian braket self-ligating, yang dianggap
memiliki keunggulan dibandingkan dengan braket konvensional. Penelitian klinis
menunjukkan bahwa dengan braket self-ligating waktu perawatan lebih cepat,
nyeri berkurang, dan kerusakan periodontal minimal dibandingkan dengan braket
konvensional. Saat ini belum pernah ada penelitian dari aspek biologi molekuler
yang membandingkan kedua sistem braket ini dengan indikator interleukin-1β.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar IL-1 β pada perawatan
ortodontik menggunakan self-ligating dan konvensional.
Metode: 12 pasien baru klinik ortodonti FKG-UI, dengan derajat crowding 4-
9mm pada anterior mandibula, dibagi menjadi 2 kelompok menggunakan selfligating
dan konvensional. Subyek tidak memiliki penyakit periodontal dan
penyakit sistemik yang terkait dengan kerusakan tulang. Sampel diambil dari
cairan krevikular gingiva pada 0, 24jam, dan 4minggu setelah pemberian gaya,
kemudian diperiksa konsentrasi total IL-1 β menggunakan ELISA.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan kadar IL-1β yang bermakna secara statistik pada
pemakaian braket self-ligating dibandingkan dengan braket konvensional pada 0
jam (p=0,093), 24 jam (p=0,327), dan 4 minggu (p=0,077), namun kelompok
braket self-ligating secara konstan memiliki rata-rata kadar IL-1β yang lebih
tinggi dibanding kelompok braket konvensional pada 24 jam (73,27±27,80 pg/ml
dan 56,45±28,76 pg/ml), dan 4 minggu (62,27±25,46 pg/ml dan 37,29±17,13
pg/ml)
AbstractIntroduction: Tooth movement in orthodontic treatment resulting from resorption
and apposition process that leads to bone remodeling. Orthodontic force will
trigger the release of inflammatory mediators such as interleukin-1β from the
periodontal ligament and alveolar bone to stimulate bone resorption. One current
trend is the use of self-ligating bracket, which is considered to have more
advantages compared with conventional bracket. Clinical studies have shown that
the using of self-ligating bracket will reduce treatment time, causing less pain, and
minimal periodontal damage compared with the conventional bracket. Until date,
none of the research comparing IL-β as an indicator of inflammation between two
bracket systems were done. The purpose of this research is to detect the IL-1 β
level on orthodontic treatment using self-ligating and conventional brackets.
Methods: 12 patients from orthodontic clinic faculty of dentistry Universitas
Indonesia, with the degree of crowding 4-9mm in the anterior mandible, divided
into 2 groups using self-ligating and conventional. The subjects did not have
periodontal disease and systemic diseases associated with bone destruction.
Samples taken from gingival crevicular fluid at 0, 24h, and 4week after giving
force, and then examined the concentration and total IL-1 β using ELISA.
Results: There were no statistically differences found in IL-1β level beetween
self-ligating compared with conventional brackets in 0 hour (p=0,093), 24 hour
(p=0,327), and 4 weeks (p=0,077) but self-ligating group contantly had higher
levels of IL-1β than the conventional at 24h (73,27±27,80 pg/ml versus
56,45±28,76 pg/ml), and 4 weeks (62,27±25,46 pg/ml versus 37,29±17,13 pg/ml)
Conclusion: There are differences in the cellular response beetween the use of
self-ligating brackets and conventional brackets