ABSTRAKTindakan mengusik atau pesten (Belanda), bullying (Inggris) bukanlah sebuah isu
baru. Akan tetapi tindakan ini masih terus dilakukan di berbagai belahan dunia,
termasuk di Belanda. Analisis terhadap tiga novel anak dan remaja Belanda yakni
Spijt! (Carry Slee, 1996), Ik wil nooit meer naar school (Corrie Hafkamp, 1997),dan
Bikkels (Carry Slee, 1999) akan memperlihatkan motif-motif para tokoh pelaku
dalam merepresi korban-korbannya, bentuk-bentuk usikan yang dilakukan para tokoh
pelaku tersebut, ciri-ciri tokoh yang menjadi korban dari represi ini serta dampak dan
resistensi yang timbul dalam diri tokoh korban.
ABSTRACTBullying or pesten (Dutch) is not a new issue. However, these actions are stillhappening in various parts of the world, including in the Netherlands. Theseproblems not only be found in reality but also in the literary world. Analysis of threenovel Dutch children and adolescents will show the motives of the character actors inthe repression of his victims, forms of harassment committed by the perpetrators ofthese figures, the characteristics of leaders who are victims of this repression andresistance as well as the effects arising in the victim figures.