ABSTRAKAda masalah kekurangan tenaga di RSU Bayukarta Karamang ,terutama tenaga medis dan paramedis. Untuk memenuhi kekurangan tersebut dalam waktu dekat ini belum mungkin karena keterbatasan anggaran dan langkanya tenaga yang dapat direkrut.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah
Meningkatkan fungsi motivasi dalam manajemen ketenagaan. Untuk itu
diperlukan gambaran yang lebih jelas tentang motivasi kerja para
karyaman RSU Bayukarta dak faktor-faktur yang berhubungan dengan
motivasi kerja tersebut.
Untuk tujuan tereebut dilakukan penelitian berupa studi
korelasi dengan Pancangan cross-sectional. Populasi adalah semua
karyawan RSU Bayukarta yang telah bekerja secara purna waktu tiga
bulan lebih kecuali tenaga-tenaga media.
Dengan mengambil seluruh populasi sebagai objek penelitian,
dilakukan pengambilan data-data primer tentang besarnya motivasi
kerja dengan instrumen berupa kuesioner dan data-data sekunder
tentang faktor-faktor yang secara teoritis mempunyai pengaruh
terhadap motivasi kerja dengan instrumen berupa daftar isian. Faktor-faktor tersebut adalah jenis kelamin, Latar belakang pendidikan,masa kerja, status kepegawaian,statue perkawinan, jenis pekerjaan,tingkat partisipasi, tingkat tanggungjawab, daerah kerja
dan besar insentif khusus.
Analisa data memakai metode statistik non-parametrik yang
bertujuan menghitung koefisien korelasi yang cocok dengan skala da-
ta-data yang diolah. Gambaran yang Iebih jelas dari motivasi kerja
didapatkan dengan analisa deskriptif dari data-data tentang motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara faktor-faktor latar belakang,status perkawinan ,tingkat partisipasi, tingkat tanggungjawab dan besar insentif khusus dengan motivasi kerja. Faktor-faktor status kepegawaian dan jenis pekerjaan mempunyai hubungan tetapi tanpa keeratan yang berarti dengan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada beberapa saran
yang direkomendasikan bagi upaya peningkatan motivasi kerja para
karyawan RSU Bayukarta Karamang antara lain yaitu peningkatan
partisipasi, perluasan tanggungjawab secara fungsional ataupun
struktural. Pengembangan sistim insentif khusus yang meliputi seluruh karyawan, dan pengangkatan pegawai pada saat yang tepat.