Aedes aegypti umumnya memilih perindukan berisi air tawar dan berhubungan erat dengan kehidupan manusia. Larutan garam menghalangi peletakan telur dan pertumbuhan larva nyamuk ini. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh kadar garam terhadap (1) peletakan telur, (2) pertumbuhan larva dan (3) pengaruh kadar garam dalam medium penumbuhan larva terhadap kematian pupa dan nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa serta umur nyamuk dewasa aktif.
Untuk percobaan ini dipakai 200 ekor nyamuk betina berasal dari da
erah Cawang yang dibagi dalam 4 kurungan, masing-masing berisi 4
media peletakan telur yang mengandung larutan O%, 0,5%, 0,8% dan
1,1% NaCl. Untuk pertumbuhan larva dipakai larutan O%, 0,5%, 0,8%
dan 0,95% NaCl. Telur yang berasal dari medium peletakan telur di
tetaskan dalam medium penumbuhan larva dengan kadar yang sama kecu-
ali dari 1,1% ke O,95%. Kemudian dilakukan pengamatan umur nyamuk
dewasa aktif yang berasal dari tiap medium penumbuhan.
Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan yang bermakna jumlah telur yang diletakkan di antara media yang digunakan, kecuali antara medium 0.5% dan 0,8%. Terdapat korelasi negatif yang cukup bermakna antara jumlah telur dan kadar NaCl. Dida-
patkan perbedaan waktu pertumbuhan yang bermakna larva menjadi pupa
di antara media yang digunakan. Kematian larva, pupa dan nyamuk
yang baru keluar dari pupa bertambah dengan meningkatnya kadar NaCl
Tidak didapatkan perbedaan umur yang bermakna antara nyamuk betina
maupun jantan yang berasal dari medium berbeda.
Peningkatan kadar NaCl medium menyebabkan jumlah telur yang diletak
berkurang, pertumbuhan larva makin lambat; kematian larva, pupa dan
nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa bertambah. Umur nyamuk
dewasa aktif tidak dipengaruhi oleh kadar NaCl medium.