ABSTRAKWalaupun judul dari karya akhir ini adalah Pembuatan Balanced Scoercard Program
Studi Magister Akuntansi Universitas Indonesia, namun sebenarnya karya akhir ini terdiri dari dua bagian yang dapat berdiri sendiri. Bagian yang pertama adalah mengenai analisis industri di mana program ini berada dengan menggunakan model five competitive forces dan analisis SWOT mengenai program ini dari perspektif seorang mahasiswa. Bagian yang kedua adalah bagian pembuatan balanced scorecard MAKSI-UI sesuai dengan judul karya akhir ini.
Analisis mengenai industri dan organsisasi dalam karya akhir ini tidak sekedar
merupakan pelengkap saja. Hal ini dirasa penting mengingat perlunya pihak manajemen
MAKSI-UI untuk diberikan masukkan dari perspektif mahasiswa, Selama ini dirasakan
pihak manajemen tidak terlalu menganggap penting kekurangan-kekurangan yang ada
dalam program ini dengan alasan bahwa program ini baru berdiri kurang dari dua tahun. Walaupun hasil akhir dari bagian analisis ini tidak dapat optimal karena adanya berbagai hambatan. Salah satunya yaitu kurang tepatnya media karya akhir untuk mengutarakan kritikan-kritikan pedas.
Dari hasil analisis industri program pascasarjana di bidang ilmu bisnis didapatkan
kesimpulan bahwa posisi pemain utama yang sudah ada cukup kuat mengingat lemahnya ancaman dari pendatang baru, produk substitusi, kekuatan tawar-menawar konsumen, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. Persaingan di antara para pemain utama juga tidak terlau ketat mengingat masih besarnya pertumbuhan industri.
Dari analisis program menggunakan SWOT didapat kesimpulan bahwa walaupun
banyak kelebihan yang dimiliki oleh program ini namun masih banyak kelemahan-
kelemahan yang sebenarnya dapat diatasi dengan mudah tetapi karena kurang tanggapnya pihak manajemen maka kelemahan tersebut terasa sulit untuk diatasi. Di sisi lain program MAKSI-UI dirasa memiliki peluang untuk berkembang di masa depan terutama dengan diadakannya program pendidikan profesi akuntan bagi mereka yang ingin mendapatkan gelar akuntan. Hal ini didukung dengan tidak besarnya ancaman dari pihak eksternal terhadap program ini. Bahkan sesungguhnya ancaman 'terbesar justru datang dari pihak rektorat melalui program pascasarjana yang terlalu banyak mengambil keuntungan dari program ini.
Karya akhir ini bukan merupakan pembuatan balanced scorecard program studi
MAKSI-UI yang sebenarnya. Balanced scorecard dalam karya akhir ini hanya merupakan
masukan bagi pirnpinan program. Sebuah proses pembuatan balanced scorecard haruslah dibuat dan dimplementasikan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan. Dari balanced scorecard dalam karya akhir ini diharapkan dapat diketaui
hal-hal apa saja yang penting dalam pencapaian tujuan program dan bagaimana
melakukan pengendaliannya melalui ukuran-ukuran yang ada.
Pada mulanya ada kemungkinan memakai perspektif yang berbeda dengan
balanced scorecard pada umumnya mengingat cukup berbedanya karakter program studi ini dengan kebanyakan perusahaan yang sering menjadi contoh dalam pembuatan sebuah balanced scorecard. Tetapi setelah dipertimbangkan dan disepakati bahwa program ini adalah program yang mencari keuntungan maka diputuskan bahwa perspektif-perspektif yang umum tersebut dapat diterapkan. Tentunya akan mengalami sedikit modifikasi di sana-sini.
Pada perspektif keuangan diidentifikasi cara untuk memaksimalkan pendapatan
yaitu melalui peningkatan pemasukan uang kuliah dan pemasukan di luar uang kuliah
seperti dari sumbangan dari donatur. Agar tujuan tersebut tercapai harus didukung oleh
kepuasan konsumen. Ada dua tipe konsumen yaitu mahasiswa dan pemakai lulusan.
Untuk itu telah diidentifikasi beberapa value proposition yang harus dilaksanakan agar
tujuan utama perspektif konsumen berupa kepuasan konsumen dapat tercapai. Value
proposition tersebut adalah proses pengajaran yang baik, kurikulum yang baik dan
adaptif fasilitas penunjang yang baik, pelayanan yang baik dan cepat, image dan reputasi yang baik, dan memiliki mahasiswa yang cerdas dan berpengalaman. Keberhasilan dari pelaksanaan value proposition tersebut hams didukung dengan proses internal yang baik. Untuk itu telah diidentifikasi beberapa proses internal untuk mendukung value proposition yang ada yaitu melakukan seleksi dan evaluasi yang ketat dan adil terhadap dosen, melakukan evaluasi dan pembaharuan terhadap kurikulum secara berkala, meningkatkan investasi dalam fasilitas penunjang, melakukan seleksi yang ketat dan bebas KKN dalam penerimaan karyawan, memelihara reputasi dan image yang telah dimiliki, dan melakukan seleksi penerimaan dan evaluasi terhadap mahasiswa yang ketat. Akhirnya apakah proses internal tersebut bisa berjalan dengan baik akan tergantung dari kemampuan staf pengajar dan karyawan yang merupakan infrastruktur utama program ini. Masalah ini akan dimasukkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Kondisi keuangan yang bagus juga akan menjadi pondasi bagi pelaksanaan proses internal dan pengembangan kemampuan staf pengajar dan karyawan.