Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih endemis di Indonesia, khususnya di Jakarta, termasuk Kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat. Salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka kejadian DBD adalah keberadaan container di dalam rumah. Container dalam rumah cenderung menjadi tempat perkembangbiakan vektor DBD yang ideal. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kejadiannya, perlu diupayakan pemutusan rantai vektor DBD yang didahului dengan survei entomologi terkait keberadaan larva di container dalam rumah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 200 rumah, 100 dari Kelurahan Cempaka Putih Barat dan 100 dari Kelurahan Rawasari. Penelitian dilakukan pada 28 Maret 2010. Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah single larval method dan data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil uji Chi-square menunjukkan p=0,950 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara container di kedua wilayah. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asal container dengan keberadaan larva.
Dengue Haemorraghic Fever (DHF) is one of endemic diseases in Indonesia, especially in Jakarta including Rawasari and Cempaka Putih Barat villages. One of factors that affect the level of DHF is indoor container existence. Those containers are the ideal places to larval breeding. Entomological survey must be done to cut the chain of DHF vector breeding for decreasing numbers of DHF diseases. The research used analytic description with cross-sectional design and using the total of 200 houses which 100 houses in each village. This research was done at randomly on March 28th 2010. The researcher used single larval method to take the samples and analyzed by Chi-square test. The results showed that there are no signigficance between indoor container and larval existences (p=0,950). In conclusion, there is no relation between indoor container and larval existence.