ABSTRAKPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, Kementerian Kesehatan RI mengadakan riset kesehatan dasar (Riskesdas)
berbasis kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah melihat faktor risiko secara
spesifik lokal yang paling dominan di Indonesia pada Riskesdas 2007 dan 2010, mengetahui
manfaat Riskesdas sebagai indikator pengendalian malaria. Penelitian ini menggunakan studi
ekologi berbasis populasi yang dilaksanakan pada tahun 2011 dengan sumber data dari
Laporan Riskesdas. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor risiko kepadatan hunian ≥8m2
adalah faktor risiko yang paling berisiko pada Riskesdas 2007 dan pemakaian repellent
adalah faktor risiko yang paling berisiko pada Riskesdas 2010. Propinsi Papua, Papua barat,
dan NTT adalah propinsi yang paling berisiko terhadap kejadian malaria. Hasil Riskesdas
2007 dan Riskesdas 2010 dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat kebijakan kesehatan
suatu daerah sesuai dengan tujuan Riskesdas akan tetapi perlu dilakukan pendekatan secara
spesifik lokal pada setiap faktor risiko.