Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari kepemilikan institusional dan penggunaan hutang terhadap biaya keagenan. Sampel penelitian terdiri dari 165 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Sedangkan yang digunakan sebagai proxy untuk mengukur biaya keagenan adalah total asset turnover ratio dan free cash flow and growth prospect interaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi prosentase kepemilikan institusional maka akan menurunkan biaya keagenan lewat mekanisme monitoring. Sedangkan untuk penggunaan hutang kedua proksi menunjukkan hasil biaya keagenan akan turun seiring dengan meningkatnya penggunaan hutang.
The purpose of this study was to see the effect of institutional ownership and use of debt to agency costs. Study sample consisted of 165 non-financial companies listed on the Stock Exchange in 2008 until 2010. While that is used as a proxy to measure the agency costs are the total asset turnover ratio and free cash flow and growth prospect interaction. The results showed that the higher the percentage of institutional ownership will reduce agency costs by monitoring mechanisms. As for the use of both proxies indicate the debt agency costs will decrease with the increasing use of debt.