Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor psikososial dengan status gizi lebih pada remaja. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Depok pada April hingga Mei 2012. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 254 orang responden, yaitu siswa SMAN 2 Depok. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden serta pengukuran antropometri berat dan tinggi badan menggunakan timbangan digital SECA dan microtoise. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis, baik univariat maupun bivariat. Untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan dependen dilakukan analisis data menggunakan uji chi-square.
Penelitian ini menunjukkan gambaran status gizi siswa SMAN 2 Depok, yaitu 25,6% siswa memiliki status gizi lebih (overweight dan obesitas). Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pada siswa SMAN 2 Depok. Namun, tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara preferensi makanan, makna makanan, citra tubuh, dan efikasi diri dengan status gizi lebih pada siswa SMAN 2 Depok.
This study aims to determine the relationship between psychosocial factors and overnutrition in adolescents. This study was organized in SMAN 2 Depok on April until Mei 2012. This study used quantitative method with cross-sectional design. The sample in this study were 254 respondents who are students of SMAN 2 Depok. Data obtained by filling out the questionnaire by respondent and anthropometric measurements of weight and height using SECA digital scales and microtoise. Those data was analyzed, both univariate and bivariate. Chi-square test was conducted to see the relationship between the independent variables with the dependent. This study shows picture of the nutritional status of students of SMAN 2 Depok which 25,6% of students having overnutrition (both overweight and obesity). The results of this study shows a significant relationship between knowledge of nutrition with overnutrition of students of SMAN 2 Depok. And there was no significant relationship between food preferences, meanings of food, body image, and self-efficacy with overnutrition of students of SMAN 2 Depok.