Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian lesi pra kanker leher rahim. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif dengan desain studi kasus kontrol. Data kasus kontrol diambil dari catatan medis deteksi dini kanker leher rahim di Puskesmas Klari dan Puskesmas Pedes Kabupaten Karawang. Variabel yang diteliti adalah umur, pernikahan lebih dari 1 kali, keterpajanan terhadap asap rokok, pernikahan pasangan lebih dari 1 kali, kebiasaan merokok, usia pertama berhubungan seksual, riwayat keputihan, penggunaan KB hormonal pil lebih dari 5 tahun, penggunaan KB hormonal suntik lebih dari 5 tahun, usia pertama melahirkan, riwayat melahirkan, jumlah melahirkan, usia pertama menstruasi, dan riwayat kanker dalam keluarga. Jumlah sampel sebanyak 376, dimana terdapat 94 kasus dan 282 kontrol.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pernikahan lebih dari 1 kali dan penggunaan KB hormonal suntik selama ebih dari 5 tahun terhadap kejadian lesi prakanker, dimana wanita yang menikah lebih dari 1 kali memiliki risiko 2,9 kali lebih tinggi untuk mengalami kejadian lesi pra kanker leher rahim dibandingkan dengan wanita yang menikah hanya 1 kali. Sedangkan pada wanita yang menggunakan KB hormonal suntik selama lebih dari 5 tahun memiliki odds 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami lesi pra kanker leher rahim dibandingkan dengan wanita yang menggunakan KB hormonal suntik selama lebih dari 5 tahun.
This study aims to determine the factors associated with the incidence of cervical lesions. The method used is a quantitative study with case-control study design. Data is taken from the medical records of cervical cancer early detection in Klari and Pedes primary health care in Karawang district. The independent variables were age, marriage status, secondhand smoke, more than one wedding couple times, smoking status, age at first intercourse, sexual transmitted infection, hormonal contraceptive (pill or injection), delivery history, age at first menstruation, and a family history of cancer. The number of sample of 376, where there are 94 cases and 282 controls. The study results found that there was a statistically significant relationship between the marriage of more than 1 time and the use of injectable hormonal KB for ore than five years on the incidence of precancerous lesions, in which women who marry more than one time had 2.9times higher risk for experiencing the incidence of cervical lesions compared to women who are married only one time. Whereas in women using injectable hormonal KB for over 5 years had 2.5 times higher for having cervical lesions compared to women who use hormonal injections KB for over 5 years.