Skripsi ini membahas tentang Yayasan Beasiswa Jakarta sebagai Organisasi Nirlaba dengan hibah sebagai sumber daya utama. Dalam melakukan aktivitas sesuai dengan perencanaan anggaran yayasan, ternayata terdapat sisa lebih atas hibah yang disalurkan. Berdasarkan Permendagri 32 tahun 2011 dan Pergub DKI Jakarta 127 tahun 2011 sisa lebih yang terdapat pada anggaran tahun berjalan harus dikembalikan kepada Pemerintah Daerah. Sebelum adanya peraturan pengembalian, sisa lebih dana hibah dapat menjadi kekayaan yayasan yang akan digunakan untuk kepentingan yayasan.
Fokus dari penulisan ini adalah mengetahui penyebab adanya sisa lebih dan pengaruh pengembalian sisa lebih atas dana hibah terhadap kinerja dan estimasi akuntansi yayasan. Berdasarkan studi kasus dalam penulisan ini sisa lebih disebabkan beberapa faktor teknis dan pengembalian sisa lebih dari dana hibah memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan estimasi akuntansi yayasan. Yayasan juga melaporkan aktivitas keuangan dan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu PSAK No. 45.
This study discusses about Jakarta Scholarship Foundation as no-forprofit organization with grants as the maind funding source. As the main activities going accordance with the budget planning, there is excess of the grants budget. Due to Permendagri No. 32/2011 and Pergub DKI Jakarta No. 127/2011 the excess of grants budget must be returned to the Province Government. Before there was a return regulation, the remaining grant funds can be used as a benefit of the foundation.The focus of this study is to knowing the cause of excess of grant budget and the influence for returning the excess grant to the performance of foundation and the accounting estimation. Based on case studies of this paper the excess grant caused by several technical factors and the return of the excess grant give influence for the foundation development and accounting estimation. The foundation also reports of financial activity and performance according to the regulation, PSAK 45.