Salah satu penyebab kematian ibu adalah persalinan yang masih ditolong dukun di rumah. Kabupaten Alor merupakan penyumbang kematian ibu di Provinsi NTT, yaitu 17/ 4005 KH dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah yaitu, 59,8% (Riskesdas,2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan Revolusi KIA di Kabupaten Alor tahun 2012. Revolusi KIA adalah upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang memadai.
Penelitian ini menggunakan dua (2) metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap 116 ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan, yang dihitung sesuai dengan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dan sampel yang dipilih secara acak sederhana, sedangkan metode kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam kepada kepala dinas kesehatan, kepala bidang kesehatan keluarga, kepala puskesmas, bidan coordinator dan dukun yang berasal dari Puskesmas Mebung dan Kabir. Kedua puskesmas dipilih secara purposive dari 21 puskesmas di Kabupaten Alor.
Hasil penelitian menunjukkan 56% ibu melahirkan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, 44 % masih ditolong dukun di rumah. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa masih kurangnya jumlah bidan, kurangnya kemitraan bidan dengan dukun, pemanfaatan rumah tunggu dan menggunakan leaflet yang dibuat peneliti.
One cause of maternal death is the labor that helped by a traditional birth attendant still at home. Alor is a contributor to maternal mortality in NTT, which is 17/4005 KH with childbirth by skilled health coverage is low, 59.8% (Riskesdas, 2010). This study goals to find an overview of the implementation of the MCH Revolution in Alor regency in 2012. MCH Revolution is accelerating efforts to decrease maternal and newborn health through the delivery by health personnel in health facilities are satisfy. This study uses two (2)method, namely quantitative and qualitative research. Quantitative research with cross sectional design of the 116 mothers who had babies 0-12 months, which is calculated according to the formula test two different hypotheses and the proportion of randomly selected samples simple, while the qualitative method using in-depth interview techniques to the health department, the head of the health sector family, head clinic, midwife coordinator and traditional midwives from Mebung and Kabir health centers purposively selected from 21 health centers in the district of Alor. The results showed 56% of mothers give birth assisted health workers in health facilities, 44% are still being helped by a traditional birth attendant in the house. The results of qualitative research indicates that there is still troble of midwives, lack of midwives and the traditional birth attendant partnership, the use of waiting home increases safe deliveries and use the leaflets are made of researchers.