ABSTRAKDunia olahraga merupakan salah satu bidang yang melibatkan banyak pengalaman emosional. Seseorang akan mengalami emosi yang positif ketika menang, dan mengalami emosi negatif ketika kalah. Dalam menyampaikan emosi yang dialaminya, manusia kerap kali menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Namun, adanya linguistic positivity bias memungkinkan terjadinya perbedaan antara emosi yang timbul dengan emosi yang disampaikan melalui media. Hal ini terjadi ketika kekalahan (kondisi negatif) diberitakan secara positif, yaitu dengan menggunakan kata-kata bersifat positif. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah linguistic positivity bias terjadi pada pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap pemberitaan media cetak mengenai kemenangan dan kekalahan Indonesia pada SEA Games XXVI/2011. Sementara itu, positif atau negatifnya pemberitaan dilihat dari nilai valensinya (pleasure/displeasure dalam skala 1-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks kemenangan memiliki valensi yang lebih positif dibanding teks kekalahan. Meskipun begitu, baik kelompok teks menang maupun kalah memiliki valensi di bawah netral, yang cenderung mengarah ke valensi positif. Hal ini menunjukkan adanya linguistic positivity bias dalam pemberitaan olahraga di media cetak Indonesia.
AbstractEmotions are experienced frequently in the world of sport. In a winning condition, one will experienced a range of positive emotions, and negative emotions will accompany a losing condition. In conveying the emotions experienced, one usually uses language as a way of communicating. But, the linguistic positivity bias enables a difference between the emotions that emerge from certain conditions and the emotions conveyed through the media. This bias happens when losing (negative condition) is reported positively, that is, by using positive words. So, a study were conducted in attempt to know if the linguistic positivity bias phenomenon can be found on sport coverage in the Indonesian print media. The study involves articles in the print media reporting the wins and losses of Indonesia in the SEA Games XXVI/2011. The positivity or negativity of the articles are measured in terms of valence (pleasure/displeasure on a scale of 1-5). The result shows that the winning articles are more positively valenced than the losing articles. Nevertheless, the valence in both the winning and losing articles are below neutral, which means they tend to be positively valenced. It shows that there is a linguistic positivity bias on sport coverage in the Indonesian print media.