AKI dan AKB Indonesia masih tinggi, program kesehatan yang diharapkan ikut berperan AKB adalah Kelas Ibu Hamil (KIH). Puskesmas Ambal I merupakan pilot project KIH di Kebumen namun pencapaian program KIA belum maksimal, dimana ada peningkatan kasus kematian bayi, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 80,4% dari target 95%. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan KIH terhadap pemilihan penolong persalinan. Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan analisis data primer pada 119 ibu yang melahirkan pada tahun 2011 dan telah mengikuti Kelas Ibu Hamil sebanyak 3 kali. Hasil penelitian diperoleh dari 119 responden, 95,8% memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya. Variabel lain yang memiliki hubungan signifikan
dengan perilaku pemilihan penolong persalinan adalah umur, pengetahuan, jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan, biaya persalinan, pengambil keputusan, peranan petugas kesehatan dan dukungan peserta KIH.
Abstract
MMR and IMR Indonesia is still high, the health program is expected to come into play AKB is Pregnancy Class (KIH). I Ambal Health Center is a pilot project in Kebumen KIH MCH program has not yet achieving the maximum, where there is an increase in infant deaths, the scope of delivery assistance by health workers reached 80.4% of the target of 95%. The purpose of this study was to determine the relationship KIH for labor helper election. The study design was cross sectional, the analysis of primary data on 119 mothers who gave birth in 2011 and has followed Pregnancy Class 3 times. The results obtained from 119 respondents, 95.8% chose health care as a helper labor. Other variables that had significant relationships with auxiliary selection behavior of labor is life, knowledge, distance and travel time to health facilities, the cost of labor, decision-makers, health workers and support the role of participants KIH.