Usaha untuk menjelaskan pengaruh karakteristik sosio-demografis pada kepedulian lingkungan sering dilakukan oleh survey-survey international, namun tak ada satupun yang berusaha mengobservasi pada pekerjaan spesifik pemulung. Dalam keadaan tersebut, penelitian ini mengukur pengaruh karakter sosiodemografis pada kepedulian lingkungan melalui penggunaan clustered sample dari 72 pemulung di Daerah Tanggerang Selatan.
Hasil temuan tersebut memperlihatkan kelas sosial, ideologi politik, dan residensi, kepedulian lingkungan diantara pemulung dirangking pengaruh tertingginya adalah kelas sosial (terdiri dari pendidikan dan pemasukan). Dikontrol dengan umur dan jenis kelamin, kelas sosial adalah satu-satunya variabel dalam temuan ini yang berlaku (signifikan) di tingkat populasi.
Efforts to examine the effects of socio-demographic characteristics on environmental concern have often been conducted by international surveys, none of which attempted to observe a specific occupation of scavengers. In this sense, this study measured the effects of socio-demographic characteristics on environmental concern by applying a multistage sampling to attain 72 respondents of scavengers in Tangerang Selatan. The results found that out of social class, political ideology, and residence, environmental concern among these scavengers ranked the highest effect from social class (constituted by education and income). Controlled by age and sex, social class was the only variable which has enough evidence to proof that it is significant in the population level.