Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, hanya 32 % bayi dibawah umur 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Persentase bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan berdasarkan Riskesdas 2010 adalah 15,3%. Di Provinsi Kalimantan Tengah pencapaian ASI eksklusif pada tahun 2010 masih sangat rendah yaitu 29,2 %. Persentase tersebut masih berada di bawah target nasional (Depkes RI) sebesar 80 %.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 7-23 bulan di provinsi Kalimantan Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Riskesdas 2010 dengan memilih variabel-variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi umur 7-23 bulan dari rumah tangga yang terpilih menjadi sampel Riskesdas 2010. Sampel yang digunakan adalah seluruh ibu yang memiliki anak bermur 7-23 bulan yang terpilih menjadi sampel Riskesdas tahun 2010. Alasan pemilihan sampel umur 7-23 bulan karena data yang tersedia pada Riskesdas 2010 hanya bayi berumur sampai 23 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dengan teknik two stage sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat sampai dengan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Terdapat kesenjangan sebesar 34,2 % antara prevalensi pemberian ASI eksklusif berdasarkan profil Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah dengan hasil penelitian ini. Dari 14 variabel yang diteliti, hanya ada satu variabel yang signifikan secara statistik yaitu penolong persalinan. Ibu yang penolong persalinannya ditolong bukan tenaga kesehatan berpeluang 3,4 kali untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang penolong persalinannya oleh tenaga kesehatan dengan nilai OR 0,292 dan p sebesar 0,020.
Based on the Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) in 2007, only 32% of baby under 6 months were given exclusively mother's milk. The percentage of baby were given exclusive mother's milk until 6 months based on Riskesdas 2010 was 15,3%. The achievement in province of Central Kalimantan was very low at 29,2%. The percentage is still bellow of the national target (MOH) at 80%.The purpose of this research is knowing the description and associating the factors with exclusive mother's milk on baby aged 7-23 months in the province of Central Kalimantan. The data's which used of this research was Riskesdas's data 2010 by selecting the appropriate variables with aim of it. The population was mothers who had baby aged 7-23 months from the choosen households. The example were all of mothers who had children aged 7-23 months, because the available data on Riskesdas 2010 only to 23-month-old baby. Sampling technique was conducted by Central Bureau of Statistic with two stage sampling technique. Bivariate univariate analysis with chi-square test was the data analysis used for this one. There is a gap of 34,2% between the prevalence of giving exclusive mother's milk based on the profile Central Kalimantan provincial health office with the results of this research. From 14 variables were studied, there's only one variable that statistically significant relief of labor.Birth mother auxiliary health workers likely to be helped rather than 3,4 times to give exclusive mother's milk compared with mothers who birth by auxiliary health workers with OR is 0,292 and p value is 0,020.