Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) sebagai salah satu bentuk dokumen resmi pelengkap kendaraan bemotor kerap disalahgunakan keberadaannya. Salah satu bentuk penyalahgunaan tersebut terjadi dalam kasus ?motor kawin?, yakni dengan cara melakukan pemanfaatan secara tidak sah STNKB. Penelitian ini membahas mengenai bentuk pemanfaatan secara tidak sah STNKB yang terjadi dalam kasus ?motor kawin?. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Sedangkan, untuk menjelaskan bentuk pemanfaatan secara tidak sah STNKB dalam kasus ?motor kawin, peneliti menggunakan konsep fraudulent misrepresentation dan bagian dari Model initial involvement. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan secara tidak sah STNKB dalam kasus ?motor kawin? dilakukan dengan cara memberikan identitas resmi terhadap motor bodong, yaitu dengan membuat STNKB sah dari sebuah motor dengan jenis yang sama menjadi STNKB motor bodong tersebut. Sehingga ada dua unit motor dengan identitas yang sama. Adapun motif informan dalam menjalani praktik ?motor kawin? ini adalah motif keuntungan finansial. Motif lain dari informan adalah adanya kemudahan yang ditimbulkan oleh berbagai pihak. Hal ini menjadi kesempatan bagi informan untuk menjalankan kegiatan motor kawin.
Vehicle registration as a form of legal document of vehicle often abused its existence. One form of such abuse occurs in ?motor kawin? wich is happen by utilization of unauthorized. This research examine unauthorized utilization form of vehicle registration that occurs in ?motor kawin?. This type of research is qualitative descriptive research. To explain the form of unauthorized use of vehicle registration in ?motor kawin?, researcher used the concept of ?fraudulent misrepresentation? and ?initial involvement model?. The results of this research concluded that the unauthorized utilization of vehicle registration in ?motor kawin? occurs by giving legal identity from legal vehicle to be used by stolen vehicle wich have the same type with its legal vehicle. Thus, there are two vehicle with the same vehicle registration. In the case of ?motor kawin?, offenders was motivated by financial profit. Moreover, the other motive is conveniences brought by the various parties give chance for offenders to conduct ?motor kawin?.