ABSTRACTGempa bumi yang terjadi pada 17/09/2008 22:04:80 dan 14/11/2008 00:27:31.70 UTC dekat Semangko dianalisis untuk identifikasi bidang
patahannya. Kedua gempa bumi tersebut direlokasi untuk
menilai pandangan fisis terhadap ketidakpastian hiposenter.
Data yang digunakan untuk menentukan parameter gempa kedua sumber adalah seismogram penuh tiga komponen lokal direkam oleh Geofon IA broadband stasiun jaringan (MDSI, LWLI, BLSI dan RBSI) untuk gempa pada 17/09/2008 dan untuk gempa pada tanggal 14 /11/2008 oleh stasiun jaringan (MDSI, LWLI, BLSI dan KSI). Jarak dari
semua stasiun menuju pusat gempa kurang dari 5°. Solusi momen tensor dari kedua gempa dianalisis bersamaan dengan
penentuan posisi pusat gaya (centroid)-nya. Analisis simultan meliputi posisi hiposenter, posisi centroid dan bidang nodal dari gempa menunjukkan bidang patahan Semangko. Arah strike dari dua gempa ini sesuai dengan arah Zona Sesar Sumatera. Menimbang bahwa zona sesar Semangko merupakan daerah rawan gempa, identifikasi atas bidang patahan seismik ini penting untuk meneliti bahaya seismik daerah tersebut.
AbstractThe 17/09/2008 22:04:80 UTC and 14/11/2008 00:27:31.70 earthquakes near Semangko fault were analyzed to identify
the fault planes. The two events were relocated to assess physical insight against the hypocenter uncertainty.
The data used to determine source parameters of both earthquakes was three components of local waveform recorded by Geofon
broadband IA network stations, (MDSI, LWLI, BLSI and RBSI) for the event of 17/09/2008 and (MDSI, LWLI, BLSI and KSI) for the event of 14/11/2008. Distance from the epicenter to all station was less than 5°. Moment tensor solution of two events was simultaneously analyzed by determination of the centroid position. Simultaneous analysis
covered hypocenter position, centroid position and nodal planes of two events indicated Semangko fault planes. Considering that the Semangko fault zone is a high seismicity area, the identification of the seismic fault is important for the seismic hazard investigation
in the region.