Penelitian ini difokuskan untuk mengamati bencana alam yang terjadi di Pariaman (Sumatera Barat) dan Wasior (Papua) menggunakan teknik-teknik penginderaan jauh (differential SAR interferometry). Metode DInSAR diterapkan pada dua data PALSAR yang diakuisisi pada bulan yang berbeda, yaitu sekitar sebulan sebelum dan setelah terjadinya bencana. Dengan menganalisis penurunan muka tanah (land subsidence) menggunakan metode ini dapat diketahui pusat bencana yang terjadi akibat gempa bumi di Pariaman dan banjir lumpur di Wasior.
AbstractThis study focuses on disaster observations in Pariaman (West Sumatera) and Wasior (Papua) using remote sensing techniques (differential SAR interferometry). Differential interferometry (DInSAR) method was performed on two PALSAR data sets with different acquisition months, i.e. about a month after and before disaster, respectively. The center damage of Pariaman earthquake and Wasior flood can be determined by deriving Land Subsidence using DInSAR method.