Wilayah Kabupaten Barito Selatan dilalul oleh sungai Barito yang bermeander dan banyak dijumpai sungai mati (oxbow lake) di Barat Timurnya. Disetalah Timur sungai Barito merupakan perbukltan pegunungan masif, dengan sungai sungai yang mengalir dan bermuara di sungai Barito. Di sebelah Barat merupakan daerah cekungan Barito.
Sepanjang pematang sungai Barito merupakan konsentrasi , pengusahaan tanah secara menetap. Konsentrasi pengusahaan tanah ini juga dijumpai di sebelah Barat sungai Barito bagian Tengah, sedangkan di sebelah Timur sungai tidak pernah di usahakan oleh penduduk.
Yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah :
1. Mengapa wilayah sebelah Barat sungai Barito tidak diusahakan oleh penduduk?
2. Bagaimana pengaruh faktor fisik terhadap pola penggunaan tanah di sebelah Barat dan Timur sungai Barito?
3. Kemana wilayah perkebunan nantinya dikembangkan?
Hipotesa : Barito sebelah Barat lebih rendah dari. Barito sebelah Timur. Kedua tempat itu sebenarnya merupakan satu wilayah yang berlereng dengan puncak tertinggi di pegunungan masif Meratus dan bagian terendah disekitar Pulau Pisau, Sampit ( jauh di sebelah Barat sungai Barito). Sehubungan dengan itu rawa yang cukup dalam dan berair asam terdapat di sebelah Barat Barito dan Wilayah Timur Barito merupakan tanah pertanian yang landai dan tidak banyak tergenang air. Atas dasar kenyataan itu perkebunan sebaiknya dikembangkan di wilayah Timur Barito.
Analisa : Dari penampang melintang wilayah, terlihat gambaran profil wilayah bahwa ada perbedaan fisik di sebelah Barat dan Timur sungai Bario. Di sebelah Barat Barito merupakan daerah cekungan semakin ke Barat menurun, sedangkan di sebelah Timur Barito makin ke Timur makin naik dan tertinggi di pegunungann Meratus