UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan (kasus ekosistem Pantai Daerah Endemis Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung = Malaria control through sustainable management of vector breeding habitats study of coastal ecosystem regional endemic punduh pedada Pesawaran Regency Lampung Province

Kholis Ernawati; Umar Fahmi Achmadi, promotor; Tresna Priyana Soemardi, co-promotor; Mohammad Hasroel Thayib, co-promotor; Chandra Wijaya, examiner; Haryoto Kusnoputranto, examiner; Farid Anfasa Moeloek; Agus Swandono, examiner; Lukman Hakim, examiner; Tri Edhi Budhi Soesilo, examiner (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Tambak terlantar merupakan man made breeding places pada daerah endemis malaria di ekosistem pantai Pengelolaan habitat perindukan vektor dapat memutuskan rantai penularan malaria Penerapan manajemen terpadu yaitu manajemen kasus dan manajemen lingkungan dalam pengendalian malaria merupakan key alternative terutama pada daerah endemis dengan jumlah habitat perindukan vektor berupa tambak terlantar yang luas Pengelolaan tambak terlantar perlu menerapkan prinsip berkelanjutan yaitu mempertimbangkan aspek ekologi ekonomi sosial kelembagaan dan teknologi Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan Lokasi penelitian adalah desa Sukarame Sukamaju dan Kampung Baru Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung Metode yang digunakan untuk pemilihan alternatif pengelolaan tambak terlantar berkelanjutan yaitu Analytical Network Process ANP Penyusunan model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor menggunakan metode System Dynamics Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan alternatif pengelolaan tambak terlantar agar tidak menjadi habitat perindukan vektor yang mempertimbangkan aspek aspek keberlanjutan adalah budi daya ikan Nila Bandeng 27 Budi daya udang 22 rehabilitasi mangrove 18 mengeringkan tambak 12 mengalirkan air laut ke tambak 10 dan membersihkan ganggang atau lumut 9 Urutan kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan alternatif pengelolaan tambak terlantar adalah aspek lingkungan 26 sosial 24 Teknologi 18 Kelembagaan 17 dan ekonomi 15 Skenario terbaik pada model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan dilakukan dengan intervensi predator 60 dan rehabilitasi mangrove 10 Pengelolaan tambak terlantar membutuhkan keterlibatan lintas sektor yaitu instansi Dinas Perikanan 70 pengusaha tambak 80 peran serta aktif masyarakat 50 dan keterlibatan instansi Dinas Kesehatan 70 dalam manajemen kasus malaria Pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan dapat menurunkan habitat perindukan vektor 8 28 kepadatan larva Anopheles sp 55 2 nyamuk Anopheles sp 11 68 dan kasus malaria 25 78

Derelict ponds are man made breeding places in endemic areas in coastal ecosystems Vector breeding habitat management can break the chain of transmission of malaria Implementation of the integrated management of case management and environmental management in malaria control is a key alternative especially in endemic areas by the number of vector breeding habitats such as ponds abandoned areas Management of abandoned farms need to apply sustainable principles that consider the ecological economic social institutional and technological The purpose of this study is to formulate a model of malaria control through sustainable management of vector breeding habitats The research location is the village Sukarame Sukamaju and Kampung Baru Punduh Pedada subdistrict Pesawaran district Lampung province The method used for the selection of alternative sustainable management of derelict ponds were Analytical Network Process ANP Modeling the control of malaria through vector breeding habitat management using System Dynamics The results showed that the sequence of alternative farm management so as not to be stranded vector breeding habitats that considers aspects of sustainability are Tilapia aquaculture Milk 27 shrimp cultivation 22 rehabilitation of mangroves 18 dry ponds 12 sea water flowing into the pond 10 and cleaning algae or moss 9 The order of the criteria to be considered in the selection of alternative to derelict farm management are environment 26 social 24 technology 18 institutional 17 and economy 15 The best case scenario in a model of malaria control through sustainable management of vector breeding habitat is done by the intervention predators 60 and mangrove rehabilitation 10 Management of abandoned farms that require cross sector involvement Fisheries agencies 70 farm employers 80 public participation 50 and the Public Health Service agency involvement 70 in malaria case management Control of malaria vector breeding habitat through sustainable management can reduce vector breeding habitats of 8 28 density of larval Anopheles sp 55 2 the mosquito Anopheles sp 11 68 and decrease malaria cases of 25 78

 File Digital: 1

Shelf
 D-Pdf Kholis Ernawati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xxxv, 429 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D-Pdf 07-17-326230043 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20329074
Cover