Fisioterapi dada pada anak dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif merupakan tindakan mandiri perawat yang menjadi kontroversi akhir dekade ini.
Tujuan penelitian: Mengidentifikasi dampak fisioterapi dada terhadap status pernapasan (SpO2, WCSSS, HR) pada anak usia kurang dari dua tahun dengan ISPA di RSGS.
Metode: Descriptive correlational dengan pre test dan post test tanpa kelompok kontrol.
Hasil: Setela intervensi fisioterapi dada terdapat perbedaan yang signifikan pada status pernapasan sebelum dan sesudah fisioterapi dada yang dilihat dari penurunan rata-rata skor keparahan klinis (WCSSS) dari 2,96 menjadi 2,07, kenaikan rata-rata saturasi oksigen perifer (SpO2) dari 95% menjadi 97% dan penurunan Heart rate dari 149x/menit menjadi 130x/menit pada infant dan 118x/menit menjadi 97x/menit pada toddler (p value <0,05).
Saran: perlunya penelitian dengan kelompok kontrol dan jumlah sampel yang banyak untuk mengetahui besarnya pengaruh inhalasi terhadap fisioterapi dada.
CPT for children with ineffective airway clearance as one of nursing intervention is in controversial in last decades. The aims are to obtain the impact of CPT on under-two-year children respiratory status (SpO2, WCSSS, HR) in Gatot Subroto hospital. Method: descriptive correlation without controlled group with pre-test dan post-test. Results: After CPT intervention there is a significant different between child’s respiratory status before and after CPT’s intervention showed by WCSSS declined from 2,96 to 2,07, SpO2 increased from 95% to 97% and heart rate declined from 149 x/min to 130x/min for infant and from 118x/min to 97x/min for toddler (P value < 0,05). Recommendation: deep analysis using large sample and control group are required to measure the impact of inhalation therapy to CPT.