ABSTRAKKim dkk (2010) membuktikan bahwa self-enhancement pada domain kinerja
berdampak buruk terhadap subjective well-being (SWB). Penelitian ini akan
menguji apakah self-enhancement pada trait juga akan menunjukkan hasil yang
sama. Penelitian ini juga bertujuan menguji apakah emosi terima kasih
memoderasi hubungan antara meninggikan atau merendahkan diri dengan SWB.
137 partisipan diberi umpan balik palsu dan manipulasi terima kasih, kemudian
mengisi kuesioner SWB. Hasilnya, hanya terima kasih yang terbukti signifikan
dalam memprediksi tingkat kepuasan hidup, positif afek dan SWB secara
keseluruhan. Dugaan bahwa terima kasih memoderasi hubungan antara self-
enhancement atau self-effacement tidak terbukti.
ABSTRACTKim et al. (2010) proved that the self-enhancement in the performance domain
had negative impact on well-being (SWB). This study will test whether self-
enhancement on the trait will show the same results as Kim et al (2010). The
study also aims to examine whether gratitude emotion moderate the relationship
between self-enhancement or self-effacement with SWB. 137 participants were
given false feedback and gratitude manipulation, then fill out a SWB?s
questionnaire. As a result, only gratitude that proved significant in predicting the
level of life satisfaction, positive affect and overall SWB. Prediction that gratitude
moderate the relationship between self-enhancement or self-effacement to SWB is
not proven.