Mengacu pada hubungan struktur pasar terhadap kinerja pada industri perbankan syariah Indonesia, studi ini dimaksudkan untuk mendeteksi hubungan antara konsentrasi pasar dengan profitabilitas sebagai hasil dari perilaku kolusif. Jika terbukti, maka industri dikatakan mendukung hipotesis tradisional struktur-perilaku-kinerja (SCP). Satu hipotesis lain yang bersaing adalah ESH (efficiency structural) yang beranggapan bahwa efisiensi merupakan sumber dari profitabilitas.
Model yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah model Smirlock (1985) yang disesuaikan, menggunakan pooled data diestimasi dengan menggunakan metode fixed effect. Penemuan utama dari penelitian ini adalah bahwa tidak terdeteksi perilaku kolusi pada industri. Tidak ada bukti statistik yang cukup untuk menyatakan industri perbankan syariah didukung oleh hipotesis tradisional SCP ataupun efisiensi struktur. Dengan kata lain, paradigma SCP linier melalui kedua hipotesis tidak cukup untuk menjelaskan hubungan antara konsentrasi pasar dan kinerja.
With regard to the market structure and performance in Indonesian sharia banking industry, this study was aimed to detect correlation between market concentration and profitability as a result of collusive behavior. If it is proven, it is said that the industry supports the traditional structure-conduct-performance (SCP) hypothesis. Another competing hypothesis is the efficient structure hypothesis (ESH), which supports efficiency as the source of profit.The model used to answer this study?s objective was adjusted Smirlock model with pooled data estimated with fixed effect method. The main result of this study is that no collusive behavior was detected. There was no statistical evidence that proved the industry was supported by either the traditional SCP or the efficient structure hypothesis. Thus, the linear SCP framework is not a suitable approach to identify the relationship between market structure and performance.