Ketidakcukupan asupan gizi di Nusa Tenggara Timur tidak saja dialami oleh penduduk usia muda tetapi juga penduduk usia produktif. Penelitian ini menganalisis apakah rendahnya asupan gizi tersebut dipengaruhi oleh pendidikan ibu, ketersedian fasilitas kesehatan dan penyuluhan gizi. Estimasi menggunakan data Susenas dan metode variabel instrumen. Studi ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, fasilitas kesehatan dan penyuluhan gizi secara positif mempengaruhi kuantitas asupan gizi. Kontribusi pendidikan lebih berpengaruh bagi asupan gizi rumah tangga tanpa fasilitas kesehatan di tingkat desa. Keberadaan fasilitas kesehatan dan penyuluhan juga berkontribusi positif dalam meningkatkan peluang asupan gizi yang layak.
East Nusa Tenggara experiences a low nutrient intake across age groups. This study examines the impact of maternal education, health facilities and services on household nutrient intake measured by quantity and quality intakes. Using instrumental variable method on 2011 Susenas household data, this study finds that maternal education, health facilities and services have a positive impact on household nutrient intake quantitatively. Maternal education brings more impacts contribution to the nutrition of households without health facilities at the village level. In addition, more health facilities and services lead to higher probability of having nutrient intake higher than its requirement.